GridOto.com - Jauh sebelum CT125 mengaspal, Honda pernah hadirkan bebek trail bernama CT110 Hunter Cub.
Honda CT110 Hunter Cub pertama mengapal sekitar 1980-an di Jepang, Amerika, dan Australia sob.
Keunikan dari Honda CT110 Hunter Cub pun membuat sejumlah pencinta otomotif Tanah Air kepincut.
Salah satu pencinta otomotif Tanah Air yang memiliki motor bebek trail ini adalah Bagas Banyu Biru.
/photo/2020/05/02/3302124112.jpeg)
Bagas atau akrab dikenal Triple B adalah pemilik bengkel Tanjung Raya Motor yang beralamatkan di Jalan Raya Surabaya Situbondo km 130, Tanjung, Paiton, Probolinggo Jawa Timur.
Kisahnya bermula setelah melihat sebuah Honda CT110 di media sosial yang terlihat klasik namun tetap elegan.
Oleh sebab itu Triple B membeli CT110 dalam keadaan bahan atau apa adanya untuk direstorasi ulang.
"Dalam proses restorasi, saya tetap mempertahankan tampilan orisinalnya," buka Bagas kepada GridOto.com.
Baca Juga: Mau Custom Motor Ala Honda CT125? Segini Budget yang Harus Disiapkan
Baca Juga: Honda CT125 Dapat Aksesori Banyak, Aura Adventure Makin Keluar
Ia menjelaskan, langkah awal dalam merestorasinya adalah membersihkan dan mengganti beberapa spare part saja.
Sementara untuk cat, pria ramah ini lebih memilih untuk mempertahankan warna orisinalnya.
Bahkan urusan jantung pacu, Triple B juga memilih mempertahankan mesin bawaannya.
"Pasalnya mesin CT110 ini memiliki gearbox yang berbeda dari Honda CT125. Ini masukinnya ke belakang, bukan ke depan," terangnya.
/photo/2020/05/02/2273044605.jpeg)
Mesin yang digunakan adalah 4-tak berkapasitas 105 cc berpendingin udara dengan gearbox 4-percepatan
Jantung pacunya mampu menghasilkan tenaga 7,4 dk pada 7.500 rpm dan torsi 8,3 Nm pada 6.000 rpm.
Lalu untuk suplai bahan bakarnya menggunakan karburator dengan tangki berkapasitas 5,5 liter.
Yang tak kalah menarik dari Honda CT110 adalah standar samping yang dimilikinya.
/photo/2020/05/02/1024755011.jpeg)
Pasalnya standar sampingnya tidak hanya di sisi kiri, namun juga ada di sisi kanan.
Oh iya, Honda CT110 milik Bagas berasal dari Austria edisi terakhir atau rakitan 2006.
Walau usianya tidak terlalu tua, Bagas berpendapat populasi Honda CT110 di Indonesia masih sedikit.
| Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR