Apalagi beberapa sirkuit lain yang dikeluhkan memiliki permukaan aspal bergelombang oleh para pembalap MotoGP turut menggelar balap 'jet darat' tersebut.
Seperti sirkuit Silverstone, Inggris; sirkuit Red Bull Ring, Austria; dan Circuit de Barcelona-Catalunya, Spanyol.
Untuk kasus COTA sendiri, aspal bergelombang pada sirkuit sepanjang 5,5 kilometer itu lebih diakibatkan oleh komposisi tanah yang kurang stabil serta iklim ekstrim di daerah tersebut.
Tapi, mobil F1 sedikit banyak juga bisa punya andil mempercepat kerusakan aspal di sirkuit tersebut.
Seperti disebutkan di atas, mobil F1 modern menghasilkan downforce yang tinggi untuk menghasilkan daya cengkeram yang tinggi pula.
Hal itulah yang membuat mobil F1 mampu menikung dengan kecepatan yang sangat tinggi dan mengerem dalam jarak yang sangat pendek.
Namun daya cengkram tersebut menghasilkan load atau tekanan yang cukup ekstrem pada mobil F1 yang kemudian diteruskan pada aspal di bawah mereka.
Tekanan tersebut pun lama-kelamaan 'menggeser' aspal di atas lintasan hingga membuat permukaan sirkuit yang tadinya mulus menjadi bergelombang setelah berkali-kali dilalui mobil F1.
KOMENTAR