"Kadang pengemudi biasanya akan tetap berjalan dengan meraba-raba seperti orang berkaca mata minus," tutur Sony lagi.
"Mereka juga mensiasati wiper mati saat hujan dengan cara berjalan perlahan dan menyalakan lampu hazard. Sehingga yang bersangkutan memposisikan dirinya seperti orang disabilitas," jelasnya.
Padahal Sony menilai, fungsi wiper sebagai alat menghapus air di kaca depan dan belakang memiliki peran yang sangat penting.
"Jadi saat hujan apalagi hujan lebat, wiper di kaca khususnya bagian depan yang rusak, bisa mengganggu pandangan mengemudi," ungkapnya.
Namun bagaimana jika pengemudi mengalami hal ini di tengah perjalanan?
"Ketika wiper tidak berfungsi normal dan sedang terjebak hujan. Pengemudi harus menyesuaikan kecepatan kendaraan dengan daya pandang. Lalu usahakan melaju di kiri jalan dengan mengaktifkan lampu senja," kata Sony.
"Setelah itu silakan segera menuju tempat berhenti atau rest area yang terdekat," sambungnya.
Jadi demi keselamatan, pengemudi sebaiknya tidak melanjutkan perjalanan.
"Ketika hujan deras maupun tidak, bolehkah melanjutkan perjalanan? Dari sisi keselamatan jawabannya tidak. Sebab selama perjalanan pengemudi akan kerepotan sendiri jika tetap memaksakan," papar Sony.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | BMKG.go.id |
KOMENTAR