Kemudian, lama perjalanan juga tidak boleh lebih dari 10 jam perjalanan, jika lebih dari 10 jam pengemudi wajib tidur selama minimal 7 jam untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya.
"Setelah itu yang perlu diperhatikan adalah hindari waktu keberangkatan di waktu-waktu jam tidur seperti malam hari," tutupnya.
"Dalam dunia kedokteran minuman berenergi itu juga sangat tidak disarankan, malah berefek keletihan juga nantinya karena organ tubuh dipaksa bekerja. Jadi yang paling tepat harus istirahat setiap maksimal 2 jam berkendara, dengan break atau waktu jeda 15 sampai 30 menit," tambahnya lagi.
Nah dalam berkendara, jangan lupa juga sob untuk selalu menaati aturan lalu lintas demi keselamatan sesama.
"Masyarakat kurang tahu soal keletihan ini, umumnya mereka mengetahui keletihan karena perjalanan jauh saja. Padahal perjalanan commuter seperti dalam kota di jalan yang biasa dilalui bisa menimbulkan keletihan karena jenuh," ujar Jusri saar dihubungi Senin (1/6/2020).
Keletihan ini menurut Jusri, juga dapat menurunkan kemampuan persepsi dan kombinasi kemampuan persepsi dan motorik pengendara.
Selain itu menurutnya efek letih ini enggak cuma melambatnya daya respon dan daya pandang saat mengemudi. Selain itu bisa menimbulkan emosi meluap dan gaya berkendara menjadi arogan.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR