Sementara untuk kaki belakang kini mengandalkan swing arm Kawasaki W175 dan sokbreker KTC Racing.
"Pakai swing arm W175 karena mau ikutin orisinalnya Monkey, kan bentuknya oval," sebut pria yang bekerja sebagai ajudan ini.
Lanjut bagian rangka, ada beberapa ubahan menyesuaikan kaki-kakinya dan kemudian dibuatkan bodi-bodi baru.
"Tangki, sepatbor, dan bodi lainnya juga dibuat ulang dengan mempertahankan pelat bagian dudukan nomor rangkanya," sahut Aya Sofia dari PKC.
Soal mesin, masih dibiarkan standar dan hanya mendapat knalpot baru dengan model high-mount.
Baca Juga: Dirombak Bergaya Bobber, Honda Monkey 125 Tampil Sangar dan Keren
"Kalau knalpot ngikutin model dari Jepang, cuma biasanya kan 1 lubang, nah ini iseng bikin 2 lubang tapi suaranya tetep adem," jelas Adit.
Terakhir sebagai finishing, bodi-bodinya dibalur kelir hitam dengan aksen merah dan silver.
"Warna emang pengen yang simpel, jadi cuma tambah garis aja jadi kelihatannya elegan," tutup Adit.
Data modifikasi:
Pelek: Aftermarket ring 12 inci
Ban depan: Zeneos Milano ZN87 110/70-12
Ban belakang: Zeneos Milano ZN87 120/70-12
Segitiga & sok depan: Aftermarket
Lampu depan: Aftermarket
Spidometer: Aftermarket digital
Tangki: Custom by Puspa Kediri Custom
Sepatbor: Custom by Puspa Kediri Custom
Sokbreker belakang: KTC Racing
Swing arm: Kawasaki W175
Knalpot: Custom
Saklar: Bajaj Pulsar
Editor | : | Ivan Casagrande Momot |
Sumber | : | Otomotifnet.gridoto.com,Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR