Baca Juga: Sudah Mulai Dikerjakan, Ini Lokasi Titik Temu Tol Yogyakarta-Solo dan Tol Yogyakarta-Bawen
Lebih lanjut, pembangunan untuk sekarang masih berfokus pada pengurukan dan pembuatan fasilitas umum, seperti saluran irigasi dan jalan.
Seperti pengurukan tanah yang dilakukan di sepanjang jalur Desa Bendungan, Banyudono hingga Desa Guwokajen, Sawit, Kabupaten Boyolali.
Secara terpisah, Kasi Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan BPN Boyolali, Djarot Sucahya menuturkan, pembebasan lahan terdampak jalan tol Yogyakarta-Solo sudah dilakukan di Desa Kuwiran dan Desa Kateguhan, Sawit.
"Baru sebanyak 907 bidang atau 60 persen lahan terdampak proyek jalan tol yang sudah bebas (di wilayah tersebut)," jelas Djarot.
Ia menargetkan pembebasan lahan terdampak proyek jalan tol di Boyolali bisa diselesaikan pada akhir 2021 mendatang.
Selanjutnya untuk pembayaran uang ganti rugi lahannya nanti bergantung pada kondisi keuangan negara.
Kalau pembebasn lahan terdampak sudah selesai, warga akan diberi tenggat waktu satu bulan untuk mengosongkan lahan.
Setelahnya itu pembangunan fisik jalan tol Yogyakarta-Solo baru bisa dilanjutkan dan akan dilakukan secara paralel.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Meski Lahan yang Dibebaskan Sudah 80 Persen, Tapi Pengerjaan Fisik Tol Solo-Jogja Baru 10 Persen.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | TribunSolo.com |
KOMENTAR