Hedi menambahkan, alasan itu membuat Pemerintah Pusat jadi memberikan perhatian khusus untuk menyambungkan jalur Pansela ke tengah dan Pantura.
"Khususnya untuk wilayah selatan dan tengah. Soalnya Pansela tanpa ada akses yang mencukupi dari wilayah tengah, maka bisa sepi," lanjutnya.
Ia mengungkapkan, jika jalur Pansela sudah selesai dibangun, maka kawasan wisata di wilayah selatan bisa lebih mudah diakses oleh masyarakat.
"Selatan ini kami melihatnya sebagai jalur wisata, karena karakter alam dan peninggalan budayanya sangat mendukung. Tapi kalau mau mendongkrak ekonominya perlu ada konektivitas jalur tengah, selatan dan utara," papar Hedi.
Terkait progres pembangunan jalur Panselat, Hedi mengakui bahwa prosesnya agak terhambat lantaran adanya pandemi Covid-19 dan sejumlah kendala.
"Pertama dana APBN sangat terbatas, jadi kami sekarang banyak mengandalkan pinjaman dari bank multilateral. Lalu wilayah Mataraman yang masuk jalur Pansela tercatat 194 Km. Yang sudah dibangun baru 98 Km, sisa 96 Km masih belum dibangun karena pandemi Covid-19, masalah pendanaan dan pengadaan tanahnya," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Jalur Selatan Jawa dari Banten sampai Banyuwangi Ditarget Rampung 2029, Panjangnya 1.500 KM.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | TribunJabar.id |
KOMENTAR