Yang juga tak kalah penting mengapa bunga cicilan motor lebih tinggi adalah kredit macet atau non performing loan (NPL) motor lebih tinggi dibanding mobil.
Repotnya lagi, menurut Suwandi ada customer yang nakal.
"Sudah tahu cicilan bermasalah, ehh.... komponen dicopot dan dijual. Ada juga yang dijual di bawah tangan," sebutnya.
Terkait dengan NPL ini, lembaga pembiayaan itu juga mendapatkan sumber dana dari bank.
"Kami juga ada kewajiban untuk membayar bunga pinjaman juga ke bank," bilangnya.
Terakhir, apabila terpaksa pihak lembaga pembiayaan menarik kendaraannya, biaya yang dikeluarkan juga tidak kecil.
"Untuk bekerja sama dengan lembaga penagihan resmi, biaya untuk 1 motor yang ditarik sebesar Rp 2,5 juta," ungkap Suwandi.
Dengan berbagai faktor risiko yang dihadapi lembaga pembiayaan, menurut Suwandi pengenaan bunga yang demikian masih tergolong wajar.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR