Sejak awal balapan, Pecco menerapkan strategi sama di Aragon.
"Aku memutuskan untuk terus berada di depan karena ini opsi terbaik di sini, ketika kau berada di trek dengan grip minim maka lebih mudah bagimu untuk bertahan dari pada menyerang," jelas murid VR46 Riders Academy ini.
Jadi ia merasa akan lebih sulit jika memilih mengawetkan ban di awal lalu mencoba menyerang di akhir.
Pilihan terbaik adalah untuk selalu berada di depan sejak awal.
Ketika Marquez menyalipnya di suatu tikungan, Pecco tak mau memberikan waktu untuk Marquez melepaskan diri.
Karena jika Marquez di depan, maka akan sulit untuk merebut pimpinan balapan kembali.
"Aku tahu dia (Marquez) tidak akan menyalipku sebelum saat-saat akhir balapan karena itu sia-sia untuknya, soalnya dia sadar bakal tak bisa mengerem dengan baik karena ban belakang sudah habis," sambungnya.
"Dia bisa saja menyalipku di garis finis dalam beberapa lap, tapi aku juga tak akan melepaskannya untuk memimpin dalam satu tikungan pun, jika tidak maka nanti aku akan kesulitan menyalipnya," jelasnya.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Motosan.es |
KOMENTAR