Hingga pada 1996 Yung Yung dipercaya untuk menggarap audio VW Combi temannya, Sekar Langit Sapto Hoedojo.
"Dari situ saya belajar setting audio mobil, karena diberi kepercayaan berarti harus tanggung jawab untuk hasil yang bagus," terangnya sambil mengenang masa lalunya di Yogyakarta.
Temannya inilah yang dianggap berjasa sampai bisa menjadi profesional di bidang audio.
Baca Juga: Muhammad Bobby, Belajar dari Kegagalan Saat di Akademi Militer
Juga pada 1998 dibahas oleh Tabloid Otomotif dan Majalah Motor yang semakin menaikkan pamornya.
Dari filosofi yang dipegang, Utanto mengedepankan modifikasi audio yang dilakukan bisa sesuai dengan fungsi dan ekspektasi yang diharapkan.
"Tidak sedikit pemilik mobil yang keluar uang ratusan juta untuk modifikasi audio tapi masih merasa kurang," ujar Utanto.
"Atau modifikasi extreme demi kualitas suara tapi kenyamanan mobil jadi korban," terusnya.
Sehingga Utanto melihat modifikasi audio mobil dilakukan dari dasar.
Baca Juga: Amiaw, Tangan Dingin Tuner Mesin Mobil di Kalangan Pembalap Indonesia
Yaitu memaksimalkan potensi speaker audio mobil bawaan salah satunya dengan penambahan perangkat DSP (Digital Signal Processor).
"Diatur diagram frequency band, ketemu balancing tonal, dynamic, dan stagging sound-nya," papar Utanto.
Dengan begitu, Utanto berharap pemilik mobil bisa tahu dulu seberapa signifikan peningkatan kualitas suara speaker bawaan.
"Selera orang beda-beda, kalau sudah puas berarti cukup, kalau masih kurang tinggal ganti atau tambah perangkat sesuai keinginannya," terangnya.
"Jadi modifikasi audio tepat guna, sederhana sesuai keinginan, tidak merusak estetika interior bawaan," tutupnya.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR