Baca Juga: VW Beetle Upgrade Maksimal, Handling Mantap, Tenaga Tembus 380 DK
Sayangnya, saat ditanya terkait siapa pemilik sebelumnya, Akbar mengaku tidak mengetahuinya.
Tetapi yang jelas, adanya emblem Keraton Yogyakarta tampaknya membuat Safari 1972 ini jadi magnet tersendiri bagi sejumlah kolektor.
Meski kondisinya bisa dikatakan cukup memprihatinkan dan butuh usaha yang ekstra untuk membangunnya lagi.
"Pernah suatu ketika ada seorang kolektor yang coba menawar di angka Rp 24 juta, tapi enggak dilepas," imbuh Akbar.
Ia menjelaskan, alasan kerabatnya dan dirinya tidak ingin melepas VW Safari itu bukan karena uang.
Melainkan karena ada proyek restorasi dan modifikasi atau restomod untuk mobil lawas bikinan VW ini.
Sayangnya, saat proses restomod sedang berjalan, dana yang dibutuhkan teryata tidak cukup.
"Belum lagi sparepart yang dibutuhkan juga sangat sulit untuk dicari," katanya.
Ditambah sekarang ada pandemi Covid-19 yang membuat dana proyek restomod, dialihkan lebh dulu untuk keperluan lainnya.
Gara-gara masalah itu, Akbar terpaksa menghentikan sementara proyek restomodnya.
Alhasil, VW Safari ini jadi terbengkalai di teras rumahnya hingga sekarang.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR