GridOto.com - Sony Susmana adalah pendiri sekaligus pengajar senior di Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI).
SDCI sendiri merupakan sebuah lembaga pelatihan mengemudi yang didirikan sejak 2007, namun baru mulai aktif pada 2010.
Saat masih muda, pria asli Yogyakarta ini sangat menyukai dunia balap, khususnya mobil.
"Saya memang sudah dari SMP suka dunia otomotif, mulai dari bongkar mesin, sampai ikut balap liar," ujar pria yang akrab disapa Sony saat dihubungi GridOto.com, Minggu (15/8/2021).
Naasnya, ketika waktu SMA sampai kuliah, Sony mengakui pernah mengalami kecelakaan lalu lintas mobil terbalik sampai tiga kali.
"Kecelakaan mobil terbalik itu sampai tiga kali, jadi biasa lah kenakalan anak muda, di Bandung, di Jalan Tol, sama di Parkir Timur," sebutnya.
Oleh karena itu, dirinya sempet berhenti untuk balapan beberapa saat.
Meskipun saat ini menjadi seorang pakar di bidang safety driving, Sony memiliki ilmu dalam arsitektur.
Baca Juga: Figur - Dyonisius Beti, Melamar di Yamaha Ditolak, Sekarang Malah Jadi Executive Vice President
Bukan tanpa alasan, studi tersebut terpaksa harus Ia ambil sebagai persyaratan supaya dirinya bisa kembali balapan.
"Itu persyaratan dari bapak saya, yasudah saya ikuti, setelah selesai kuliah baru aktif di otomotif," cerita pria yang lahir di Biak, Papua ini.
Setelah kembali aktif di dunia otomotif, pada 1994 dirinya diajak Dedi Hardiyanto untuk membantu di Sentul Safety Driving hingga 2008.
Pada tahun 2000, dirinya pun pernah menuntut ilmu hingga New Zealand tentang safety driving.
"Di New Zealand saya dapat advance driver, ya banyak lah pengalaman dari sana," katanya.
Meski sudah memiliki banyak ilmu, dirinya pun masih aktif balap mobil.
Prestasinya di bidang Slalom pun tidak bisa dipandang sebelah mata, ratusan piala sudah dia kukuhkan selama Ia balapan.
"Karier balap saya lebih banyak di Slalom karena lebih mengandalkan skill ya, kemudian saya juga pernah mencoba sprint rally, drag race, dan touring, kalau ditotal saya punya piala itu ada 287 buah, lebih banyak di Slalom," ungkap Sony.
Baca Juga: Asep McGyver, Jagoan Remap ECU yang Tidak Perlu Pakai Mesin Dyno
Baca Juga: Amiaw, Tangan Dingin Tuner Mesin Mobil di Kalangan Pembalap Indonesia
Untuk mengisi waktu luangnya di pandemi Covid-19 seperti ini, Sony pun rajin jogging dan nge-gym supaya badan selalu fit.
Selain itu, melihat bidang safety di dunia otomotif saat ini dirinya memberikan respon positif.
"Kalau melihat sekarang sih sudah bagus ya, saya lihat lini-lininya sekarang diisi orang berkompeten, artinya lebih banyak memikirkan keselamatan si pengemudi, sehingga regulasinya lebih diketatkan," jelasnya.
Sesuai hobinya di dunia balap, dirinya pun berharap kalau Indonesia bisa lebih dilirik di kancah Internasional.
Menurutnya, baru sedikit sekali perwakilan dari Indonesia yang dilirik di luar negeri, mungkin hanya 1 atau 2 orang.
"Mudah-mudahan dengan adanya sirkuit Mandalika ini bisa mewakili Indonesia di dunia Internasional," tutup Sony.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR