Baca Juga: Figur - Dyonisius Beti, Melamar di Yamaha Ditolak, Sekarang Malah Jadi Executive Vice President
Bukan tanpa alasan, studi tersebut terpaksa harus Ia ambil sebagai persyaratan supaya dirinya bisa kembali balapan.
"Itu persyaratan dari bapak saya, yasudah saya ikuti, setelah selesai kuliah baru aktif di otomotif," cerita pria yang lahir di Biak, Papua ini.
Setelah kembali aktif di dunia otomotif, pada 1994 dirinya diajak Dedi Hardiyanto untuk membantu di Sentul Safety Driving hingga 2008.
Pada tahun 2000, dirinya pun pernah menuntut ilmu hingga New Zealand tentang safety driving.
"Di New Zealand saya dapat advance driver, ya banyak lah pengalaman dari sana," katanya.
Meski sudah memiliki banyak ilmu, dirinya pun masih aktif balap mobil.
Prestasinya di bidang Slalom pun tidak bisa dipandang sebelah mata, ratusan piala sudah dia kukuhkan selama Ia balapan.
"Karier balap saya lebih banyak di Slalom karena lebih mengandalkan skill ya, kemudian saya juga pernah mencoba sprint rally, drag race, dan touring, kalau ditotal saya punya piala itu ada 287 buah, lebih banyak di Slalom," ungkap Sony.
Baca Juga: Asep McGyver, Jagoan Remap ECU yang Tidak Perlu Pakai Mesin Dyno
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR