GridOto.com - Selain membutuhkan waktu yang lama, merestorasi motor klasik juga memerlukan kesabaran.
Hal itu yang dirasakan Yanuar Trianto (44), sang pemilik Yamaha AS3 Twin 125 ,sekaligus pemilik bengkel Jogja Jadoel Garage.
Yanuar menceritakan dirinya menghabiskan waktu lama untuk menyelesaikan restorasi Yamaha AS3 Twin 125.
"Dulu saya dapat dalam kondisi bahan. Ini adalah proyek tantangan dari kakak saya Andre," buka Yanuar dikutip dari TribunJogja.com.
Ia menjelaskan, Andre adalah kolektor motor klasik yang tinggal di Kediri, Jawa Timur (Jatim).
"Andre mengirimkan motor ini dalam keadaan mesin mati. Saya harus bisa merestorastinya," terang Yanuar.
Menurut Yanuar, restorasi AS3 Twin 125 itu tak berjalan mulus karena sparepart-nya mulai susah didapat.
Selain itu, populasi Yamaha AS3 Twin 125 di Indonesia juga tidak banyak sejak beredar pada 1973 hingga 1977.
Baca Juga: Bukan Naik Belalang Tempur, Kesatria Baja Hitam Terciduk Patroli Naik Yamaha NMAX
"Alhasil kami harus mengerjakannya secara mati-matian. Selain susah cari sparepart, kendala kami juga ada di harganya," lanjutnya.
Yanuar berpendapat, harga sparepart AS3 Twin 125 di Indonesia sudah tidak ramah kantong alias mahal.
"Misal karburator orisinal, harganya bisa tembus Rp 6 juta. Untungnya sebagian part bisa mengadopsi dari Yamaha RD," tambahnya.
Restorasi motor klasik bukanlah hal mudah, bahkan diperlukan kesabaran, ketelatenan hingga biaya yang besar.
"Tak heran bila motor klasik selalu dihargai mahal. Terlebih kalau restorasi yang dilakukan full orisinal," terang Yanuar.
Yanuar pun merasa bangga karena berhasil menyelesaikan tantangan yang diberikan kakaknya untuk merestorasi Yamaha AS3 Twin 125.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Restorasi Yamaha AS3 Twin 125 : Nostalgia Era Awal Motor Sport Dua Silinder di Indonesia
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Tribunjogja.com |
KOMENTAR