"Sektor transportasi ini harus menerapkan spesifikasi. Untuk Itu Pertamina bekerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya dengan BPPT untuk mengembangkan SPKLU," papar Nicke lagi.
"Ada 3 lokasi yang dikembangkan dan alhamdullilah sudah beroperasi," lanjutnya.
Untuk mendukung Pemerintah dalam mengembangkan industri mobil listrik, Nicke menjelaskan bahwa Pertamina juga bergerak di industri mid-streamnya, yaitu pengembangan ekosistem baterai listrik bersama-sama dengan BUMN lain dalam IBC (Indonesian Battery Corporation).
Pertamina juga bekerja sama dengan pihak lainnya untuk sub-baterai, yang diterapkan di beberapa daerah wisata dengan menyewakan kendaraan motor listrik.
"Dalam waktu dekat, kami juga akan me-launching green energy station, dimana hari ini sudah sekitar 100 SPBU Pertamina terpasang Solar PV, sehingga listriknya juga sudah green energy dan nanti akan dilengkapi dengan SPKLU," pungkasnya.
Lebih lanjut, diresmikannya kedua SPKLU tersebut juga mendapatkan sambutan baik dari Menteri Perhubungan (Menhub) Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi.
Ia pun berharap ini menjadi awalan dan contoh yang baik untuk pelaku usaha seperti Pertamina, untuk dapat masuk dan mendukung percepatan kendaraan listrik di Indonesia.
Hal itu sejalan dengan Perpres Nomor 55 Tahun 2019, Tentang Percepatan Program Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB) untuk Transportasi Jalan.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR