Jenis fairing memang tidak lazim dan bentuknya lebih mirip moncong pesawat terbang.
Punya nama Dustbin Fairing, fairing ini memang digunakan pada motor balap lawas dan jarang dipakai di motor harian.
Soalnya dengan fairing seperti ini sudut stang untuk berbelok jadi terlalu sedikit.
Terakhir ada juga fairing yang unik dengan nama Dolphin Fairing.
Kenapa disebut begitu, karena lihat saja contohnya pada motor NSU Rennmax 250 keluaran 1952 yang jadi foto utama di atas, mirip moncong lumba-lumba.
Fairing lumba-lumba ini ternyata calon full-fairing modern.
Karena pada zaman dulu, penggunaan dustbin fairing di motor balap memang tidak nyaman kalau diaplikasikan ke motor harian.
Sebab dustbin fairing posisinya terlalu rendah sehingga biker harus tiarap dan susah bermanuver.
Dari situlah Dolphin Fairing mulai diciptakan, meski menutupi bagian depan motor tapi biker tetap duduk nyaman karena ada windshield tinggi.
Lalu gunanya moncong itu apa? Ternyata hanya jadi sepakbor saja sekaligus pembelah angin.
Seiring perkembangan waktu, moncong lumba-lumba pada Dolphin Fairing dianggap enggak terlalu berguna sehingga dihilangkan.
Dari perubahan itu maka Dolphin Fairing resmi jadi Ful Fairing yang yang dikenal sampai sekarang.
Jadi makin paham kan kalau fairing motor itu ada banyak jenisnya.
Semua bikers harus tahu nih sejarahnya fairing motor, lumayan bisa jadi bahan obrolan sesama bikers atau jadi inspirasi modifikasi kan ya?
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR