Selain kendaraan komersil, bergabungnya dua merek raksasa ini dapat memperluas sektor yang digiring ke arah elektrifikasi kendaraan.
"Dengan bergabungnya Suzuki dan Daihatsu, kami dapat memperluas lingkup kerjasama. Tak hanya mencakup kendaraan komersial namun juga kendaraan kecil (mini vehicle)," tambah dia.
Sebagai inisiator, Toyota akan memegang saham terbesar yakni 60 persen.
Sedangkan Suzuki dan Daihatsu kebagian 10 persen share, sama dengan jatah Hino dan Isuzu.
Presiden Suzuki, Toshihiro Suzuki mengaku, dengan kerjasama ini pihaknya ingin membawa pasar kendaraan mini yang harganya lebih ramah di kantong agar ramah lingkungan juga.
"Bagaimanapun, mengejar mimpi tersebut sendirian akan sulit," katanya.
Menurut dia, seluruh masyarakat harus sejalan dengan tujuan tersebut.
"Pihak Daihatsu juga merasakan hal yang sama dan kami telah mendiskusikannya bersama," terang Suzuki.
Baca Juga: Keren! MUF & Mandiri Group 'Patungan' Demi Berikan Bantuan ke Masyarakat Terdampak Covid-19
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | youtube.com/toyota motor corporation |
KOMENTAR