Baca Juga: Semua Pengemudi Harus Tahu, Jalan Tol Punya Batas Kecepatan Maksimal Cuma 100 Km/jam
Sementara itu menurutnya, jalanan aspal diakui lebih nyaman saat dilintasi pengemudi, khususnya dengan kendaraan berbobot ringan.
"Kelebihan jalan aspal itu sangat cocok digunakan sebagai jalur lalu lintas kendaraan ringan. Ketika terjadi kerusakan, jalan aspal yang diperbaiki bisa di bagian yang rusak saja atau tidak besar seperti beton. Selain struktur jalan aspal juga lebih halus dibanding beton," jelas Heru.
Akan tetapi jalan aspal juga memiliki kekurangan seperti tidak tahan terhadap banjir dan genangan air, kontur tanah yang akan ditimpali jalan aspal harus diratakan atau diperbaiki lebih dahulu saat pembangunan.
"Pemeliharaan untuk jalan aspal akan sering dilakukan, mengingat jalan aspal tidak sekuat jalan beton sehingga mudah mengalami kerusakan," terang Heru.
Meski begitu ia beranggapan, kedua material jalan tol tersebut dinilai sama baiknya khususnya untuk ban kendaraan.
"Dari segi ketahanan ban, setiap pabrik ban telah menguji daya tahan produksi bannya di beragam permukaan termasuk aspal maupun beton. Jadi agar permukaan ban tidak cepat habis adalah perawatan yang tepat dan gaya mengemudi," kata Heru.
"Jadi selama penggunaan kendaraan tidak agresif dan dalam kecepatan yang sesuai aturan dan tidak melakukan pengereman mendadak, ketahanan ban akan terjaga dengan baik di jalan aspal maupun beton," tutupnya.
Sebagai informasi, aspal merupakan material jalan yang terbuat dari susunan bebatuan yang direkatkan dengan cairan kental berwarna hitam, sedangkan jalan beton dibuat dari campuran semen, pasir dan material lain yang dicor.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR