"Hitungannya itu masih sedang, karena kerusakan berat biasanya kondisi mobil cukup parah seperti bentuknya tidak karuan, sasis rusak atau patah. Sementara kalau kasus Fortuner ini belum sampai kerusakan berat," sebutnya.
Mengenai biaya perbaikan Toyota Fortuner VRZ milik Eviana, Subo memperkirakan ada sejumlah part perlu diganti di bengkel.
"Menurut saya sih kaca harus ganti, bodi depan, ban, servis mesin, fender kanan kiri atau ada perbaikan. Kemudian part kaki-kaki kayak sokbreker sampai long tie rod di kanan juga ada yang perlu ganti, sementara untuk sasis saya kurang tahu apakah cross member di sasisnya sudah kena atau belum," ungkapnya.
"Jadi perkiraan saya untuk Fortuner ini bisa habis sekitar Rp 50 jutaan sampai Rp 80 jutaan dengan proses perbaikan selama kurang lebih tiga minggu tergantung ketersediaan part di bengkel. Tapi kalau sasisnya dan pintu kanan juga kena bisa sekitar Rp 100 jutaan," sambung Subo.
Soal airbag yang tidak mengembang pada kasus ini, Subo menyebut jika perbaikan fitur keselamatan ini juga bisa mencapai puluhan juta rupiah.
"Jika airbag tidak mengembang berarti masih kategori aman karena ia beroperasi ketika kecelakaan parah. Tapi jika airbag ini mengembang, berarti perlu perbaikan. Biaya estimasinya untuk di sisi di setir itu Rp 40 juta, untuk sisi lainnya sekitar Rp 20 juta sampai Rp 30 juta," tutup Subo.
Subo menambahkan, biaya tersebut bersifat estimasi karena untuk biaya detail, mobil harus dicek langsung di bengkel.
Sekadar informasi, Toyota Fortuner 4x2 dibekali tiga buah airbag (pengemudi, penumpang depan, dan lutut pengemudi) sedangkan untuk tipe 4x4 (VRZ dan G) memiliki tujuh buah airbag di kabinnya.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR