5. Tidak ada pitstop pada sprint qualifying.
6. Hanya ada 3 pembalap peraih poin pada sprint qualifying.
Pemenang sprint qualifying mendapat 3 poin, posisi kedua mendapat 2 poin, ketiga mendapat 1 poin.
7. Pemegang pole position di Grand Prix adalah pembalap tercepat atau pemenang sprint qualifying.
8. Tidak ada seremonial podium usai sprint qualifying berakhir, hanya seremonial di parc ferme saja seperti seremonial kualifikasi pada format lama.
9. Maksimal ada 29 poin yang bisa didapatkan seorang pembalap terbaik.
Syaratnya harus menang sprint qualifying (3 poin), menang balapan utama (25 poin), dan juga meraih fastest lap (1 poin).
Baca Juga: Unik, Inilah Ritual Mick Schumacher Usai Balapan F1 Berakhir
10. Saat sprint qualifying maupun balapan utama, tidak ada aturan lagi harus memakai ban yang sama dengan ban kualifikasi 2 (Q2) seperti sebelumnya.
Berarti para pembalap bebas memilih ban yang akan dipakai memulai sprint qualifying dan balapan utama.
11. Soal penalti, pendekatannya masih sama.
Penalti yang didapatkan saat latihan atau kualifikasi bisa dijalani saat sprint qualifying maupun balapan utama.
Penalti yang didapat sprint qualifying bisa dijalani saat balapan utama, tergantung jenis pelanggaran dan keputusan dari FIA Stewards.
12. Selain di Silverstone, rencananya akan ada 2 seri lain di musim ini yang memakai format baru ini.
Dan pada tahun 2022, akan ada sprint race di setiap Grand Prix, tentu saja jika uji coba tahun ini sukses.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Formula1.com |
KOMENTAR