GridOto.com - Akibat kasus penularan Covid-19 yang terus meningkat, pemerintah resmi menetapkan masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Pulau Jawa dan Bali.
PPKM Darurat Jawa-Bali akan berlaku selama lebih dari dua pekan, yaitu mulai 3 Juli hingga 20 Juli 2021 mendatang.
Adapun dalam PPKM Darurat ini mengatur sektor essential seperti industri manufaktur, yang mewajibkan maksimal 50 persen pegawainya untuk bekerja di rumah atau Work From Home (WFH).
Menanggapi kebijakan ini, Anton Jimmi Suwandy selaku Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan, pihaknya siap menerapkan arahan pemerintah dalam penanganan Covid-19.
Baca Juga: Penjualan dan Produksi Daihatsu Bakal Terpengaruh Jika PPKM Darurat Diterapkan, Ini Penjelasannya
"Iya, kami ikuti arahan pemerintah," ujar Anton saat dihubungi GridOto.com, pada Kamis (1/7/2021).
Anton menyebut, PPKM Darurat Jawa-Bali tentunya akan memberikan dampak terhadap menurunnya penjualan mobil baru Toyota.
"Untuk penjualan pasti akan berpengaruh dengan adanya PPKM Darurat, tapi besarnya masih kami monitor karena ini beda dengan PPKM sebelumnya," sebutnya.
Sementara Bob Azam, selaku Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), berharap akses logistik dalam produksi bisa berjalan semestinya.
"Kami mendukung ketetapan pemerintah soal PPKM Darurat demi kebaikan kami bersama. Kami juga sudah memvaksin 50 persen lebih karyawan, dan dalam beberapa minggu kedepan kami berharap bisa mencapai 100 persen," kata pria yang akrab disapa Bob ini.
"Tapi kami berharap jalur logistik tetap dibuka dan didorong supaya lancar, karena ini berpengaruh terhadap ekonomi," sambungnya kepada GridOto.com.
Bob berujar, pihaknya masih mempelajari dampak PPKM Darurat Jawa-Bali dalam penyesuaian segi produksi maupun ekspor mobil baru Toyota.
"Kami ikuti saja kebijakan pemerintah, namun kami berusaha bisa memenuhi permintaan konsumen terutama ekspor. Mengenai cara mengimbangi produksi dan permintaan, kami berharap bisa dibicarakan dengan pemerintah," terangnya.
Baca Juga: PPKM Darurat Akan Diberlakukan, Gubernur Jawa Barat Sudah Pertimbangkan Lockdown, Kendaraan Bisa Dilarang Melintas?
Karena itu, TMMIN juga belum bisa bicara banyak soal berapa besar kapasitas produksi yang akan berjalan selama PPKM Darurat diberlakukan.
"Soal berapa persen penurunan produksi kami belum tahu, karena masih kami pelajari dulu isi ketentuan pemerintah," tutup Bob.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR