GridOto.com - Motor injeksi kalian ingin pakai ECU racing? Wajib perhatikan beberapa hal ini.
ECU racing atau ECU aftermarket yang full adjustable saat ini jadi pilihan buat mereka yang ingin upgrade performa motor injeksi.
Dengan menggunakan ECU racing tenaga atau power motor bisa terdongkrak tanpa harus melakukan penggantian part racing di mesin kalian.
"Untuk penggantian ECU racing dengan kondisi mesin standar bisa meningkatkan performa 0,5-1 dk di atas mesin dyno," ucap Richi Tedy dari Motori Rumahnya Bikers di daerah Duri Kepa, Jakarta Barat.
Baca Juga: Salah Bisa Merusak, Begini Cara Pakai Standar Tengah Matic yang Benar
Kenaikan performa ini bisa terjadi dengan memaksimalkan mapping debit bahan bakar dan juga timing pengapian melalui ECU racing yang full adjustable.
"Tapi di pasaran pun banyak sekali ECU racing, mulai dari yang murah yakni Rp 1 jutaan hingga belasan juta," terangnya.
Nah, disinilah kalian harus memahami bedanya ECU yang harganya terjangkau sampai mahal.
"ECU yang harganya terjangkau itu umumnya memang diperuntukkan untuk motor-motor harian," tambah Richi.
Baca Juga: Ternyata VVA Yamaha NMAX dan Yamaha R15 V3 Beda, Begini Penjelasannya
"Makanya pengaturannya pun biasanya mudah dan sudah disiapkan oleh produsen ECU-nya, bisa pakai remote maupun hanya diputar melalui obeng jadi pemiliknya bisa mengatur tanpa harus ke bengkel," terangnya.
"Umumnya ECU racing ini bakal memberikan debit bensin yang lebih banyak dan melakukan penyesuaian timing pengapiannya agar tenaga terdongkrak," lanjutnya.
"Jadi misalnya penggunanya mau motor dibikin lebih kencang, ya tinggal diatur saja lewat remot atau setelan di ECU itu biasanya debit bensinnya dibikin lebih deras tapi tentu efeknya motor terasa boros," lanjut Richi.
Sementara ECU racing yang harganya mahal diperuntukkan untuk kepentingan balap atau yang lebih advance.
Baca Juga: Jarang Membersihkan Throttle Body di Motor Bikin Komponen Lain Bisa Bermasalah?
"Kalau ECU racing yang mahal itu kita bisa mengatur semua kebutuhan mesin seperti debit bensin, timing pengapiannya dan lainnya lebih advance, apalagi kalau motor balap tentu kebutuhannya berbeda dari mesin standar," lanjutnya lagi.
Secara sederhana bisa diartikan kalau ECU yang harganya lebih mahal itu umumnya punya fitur yang jauh lebih banyak dari yang murah.
Namun, dengan banyaknya fitur pada ECU tentu tanpa keahlian khusus untuk bakal sulit untuk mengatur mapping ECU racing ini.
"Makanya kalau untuk motor-motor harian beli saja ECU racing yang rentang harganya Rp 1-3 jutaan karena selain lebih mudah pengaplikasiannya ECU racing yang terjangkau itu lebih cocok untuk motor harian," tutupnya.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR