GridOto.com - Kasus tipuan online (tipon) makin marak di sosial media, terlebih sejak meningkatnya transaksi jual beli online akibat pandemi Covid-19.
Di dunia otomotif, tak sedikit ditemui 'para penipu' yang mengambil barang dagangan orang lain untuk diposting ke akun mereka.
Tujuannya jelas, untuk membuat akun penipu tersebut nampak seperti nyata sehingga calon korban tertarik untuk melakukan pembelian.
Ambil contoh Velg TE37 orisinal ring 18 yang dijual seharga belasan juta di sebuah jejaring sosial, padahal harga bekasnya saat ini berada di kisaran Rp 30 juta sampai 40 jutaan.
"Karena velg orisinal itu langka, jadi harga enggak mungkin jauh (lebih murah) dari harga pasar. Contohnya TE37 ring 18 saat ini harga di kisaran Rp 40 juta, tapi penipu jual harganya Rp 15 juta, itu kan enggak masuk akal," ucap Vicky Kurnia, selaku Owner VK Wheels Gallery saat dihubungi GridOto.com, Selasa (29/6/2021).
"Biasanya mereka minta DP Rp 2-3 juta. Orang kalau harga murah pasti menggebu-gebu kayak takut hilang, jadi mereka pada langsung transfer aja. Eh pas ketipu baru deh hubungi saya," lanjut pria yang tokonya terletak di Kota Bandung, Jawa Barat.
Melihat maraknya kasus penipuan seperti ini, Pakar Sosial Media sekaligus Founder aplikasi Drone Emprit, Ismail Fahmi, menyebut calon konsumen harus lebih jeli sebelum melakukan transaksi.
"Susah mendeteksinya, karena mereka (penipu) itu pintar. Mereka bikin lapaknya sangat profesional, followers bisa dibeli, terus gimana kita cara ngeceknya? makanya lebih baik dihindari aja belanja di sosial media," ucap Ismail saat dihubungi GridOto.com, Selasa (29/6/2021).
Oleh sebab itu, Ismail menyarankan agar masyarakat sebisa mungkin menghindari pembelian lewat sosial media.
Kecuali transaksi dilakukan dengan rekan ataupun orang yang memang sudah dikenal sebelumnya.
"Kalau di sosial media itu sangat rawan, saya sih enggak rekomen ya. Banyak orang bikin lapak (akun) fotonya copy punya orang lain, testimoni ambil dari orang lain, didesain sedemikian rupa agar orang tertarik, begitu dapat uang, mereka tutup akun," jelasnya.
Supaya aman, Ismail menyarankan agar konsumen belanja melalui e-commerce yang sudah memiliki reputasi baik di Indonesia.
Baca Juga: Marak Modus Penipuan Lelang Kendaraan Murah, Ini Tips Amannya dari Bea Cukai
Terlebih jika e-commerce tersebut memiliki sejumlah fitur yang menjaga keamanan data konsumen.
"Jadi saran saya, lebih baik belanja di e-commerce yang sudah ternama, karena di situ kan biasanya ada fitur cancel, ada fitur pengembalian, ada rekening bersama, jadi transfer uangnya enggak langsung ke penipu," tutur Ismail lagi.
"Kalau langsung transfer ke rekening penjual atau penipu, ambil contoh satu akun pengunjungnya 100 orang, yang ketipu 10 persen dan yang enggak ketipu 90 persen. Tapi kan tetap aja uang dari nipu 10 persen ini sangat lumayan. Apalagi kan barang-barang otomotif itu enggak murah," tutupnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR