Saat starter hingga putaran tengah halus, tapi ketika dipaksa berkitir tinggi tetap terasa sedikit vibrasi.
Baca Juga: Detail Royal Enfield Classic 500 Pegasus, Menghormati Motor Perang
Oiya satu lagi yang membuatnya otentik, adalah suaranya. Meski mesin baru tetap punya dentuman langsam yang sangat khas, jedanya cukup jauh lengkap dengan suara sedikit ngebas. Cakep!
Catatan lain adalah soal pelepasan panas. Karena hanya mengandalkan udara dan oli sebagai pendinginan mesin, jadi wajar kalau saat kondisi panas dan macet.
Ada semilir hawa panas yang terasa di kaki, terutama di sebelah kanan.
Kesimpulannya, karakter mesinnya memang bukan untuk kencang tapi lebih ke arah nyaman.
LUMAYAN IRIT
Pengetesan konsumsi bahan bakar menggunakan metode full to full. Pengetesan pakai bensin RON 92.
Selama pengetesan, dipakai sehari-hari melewati beragam kondisi jalan dan tentunya dengan gaya berkendara yang bervariasi.
Setelah diisi ulang 3 kali dengan total jarak 280 km, saat dihitung didapat angka rata-rata konsumsi bahan bakarnya 32,4 km/liter.
Untuk mesin 350 cc, tentu konsumsinya terbilang efisien nih…
FITUR & TEKNOLOGI
Kita mulai dari lampu utamanya, masih menggunakan bohlam namun rasanya pancaran sinar memiliki visibilitas yang baik saat malam hari dan kondisi hujan.
Sedang Lampu pancaran DRL-nya seperti cuma hiasan saja, kurang begitu terlihat, kalah terang dengan lampu utamanya.
Speedometernya meski tampak klasik tapi isinya sudah modern.
Spidometer yang jarumnya bekerja sangat halus dan pakai latar LED putih. Hal itu memberikan kesan elegan dan mewah.
Baca Juga: Fakta Dari Test Ride Royal Enfield Himalayan di Bromo, Motor Turing Yang Berkarakter
Layar digitalnya terdapat informasi suhu saat baru pertama kali dihidupkan, namun sayang setelah itu hilang.
Yang tersisa hanya tinggal odometer, trip 1, trip 2 dan eco indicator.
Yang paling keren, motor ini sudah dilengkapi dengan Tripper Navigator. Dengan fitur ini ada petunjuk turn by turn di layarnya yang terkoneksi dengan google maps.
Fitur safety di Meteor 350 sudah ada ABS dual channel yang mengawal kaliper Bybre 2 piston serta cakram 300 mm di depan.
Untuk belakang cakram 270 mm dengan kaliper Bybre 1 piston.
Performa remnya cukup pakem dan gak perlu ditekan terlalu dalam sudah cieettt...
Cara kerja ABS juga halus, saat rem ditekan paksa entakannya tidak sampai membuat handel rem kaku.
Fitur safety lainnya ada sensor side stand. Yang akan membuat mesin seketika mati ketika gigi dimasukkan dan lupa melipat standar samping.
Data spesifikasi:
Mesin: 1 silinder 4-stroke SOHC 2 valve, air-oil cooled
Kapasitas murni: 349 cc
Bore x stroke: 72 x 85,8 mm
Rasio kompresi: 9,5:1
Tenaga maksimum: 20,2 dk @6.100 rpm
Torsi maksimum : 27 Nm @4.000 rpm
Sistem starter: Electric starter
Sistem pelumasan: Wet sump forced lubrication
Sistem pengabutan: Electronic fuel injection
Tipe kopling: Wet multi-plate clutch
Tipe transmisi: 5 speed constant mesh
Electical system: 12 Volt DC
Battery: 12 V 8 Ah MF
Engine oil: SAE 15 W 50 API SL grade JASO MA 2 semi syntetic
Headlamp: H4-60/55W with LED DRL
Stop lamp: LED 2.4/1.2 W
Sein: 10W x 2 nos
P x L x T: 2.140 x 845 x 1.140 mm (tanpa spion)
Jarak sumbu roda: 1.400 mm
Tinggi jok: 765 mm
Ground clearance: 170 mm
Berat isi: 191 kg
Kapasitas bensin: 15 liter (5 liter reserve)
Tipe rangka: Twin downtube spine frame
Suspensi depan: Telescopic fork 41 mm 130 mm travel
Suspensi belakang: Twin tube emulsion shock absorbers 6 step adjustable preload
Pelek depan: Alloy wheel 19 inci
Pelek belakang: Alloy wheel 17 inci
Ban depan: 100/90-R19 57P Tubeless
Ban belakang: 140/70-R17 66P Tubeless
Rem depan: Single disc 300 mm 2 piston floating caliper
Rem belakang: Single disc brakes 270 mm 1 piston floating caliper
ABS: Dual channel
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR