Lalu posisi sopir yang ada di belakang tidak terlindungi oleh atap, sehingga selalu terpapar sinar matahari dan basah kuyup kalau turun hujan.
Hal ini membuat para pengusaha kurang melirik Helicak dan lebih memilih Bajaj yang masuk pada 1975 silam.
Terakhir, perawatan Helicak juga tergolong cukup rumit, sehingga menyulitkan para pemiliknya.
Meski demikian, sempat ada satu Helicak yang diketahui terus beroperasi di sekitar wilayah Menteng, Jakarta Pusat hingga 2004 silam.
Setelah itu, transportasi roda tiga ini pun bisa dikatakan lenyap dari jalanan DKI Jakarta.
Sobat GridOto ada yang pernah punya kenangan dengan Helicak?
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Bobo.grid.id,jakarta.go.id,Bikez.com |
KOMENTAR