"Karena banyak yang pikir makin jenong makin bagus, tapi prakteknya tidak bisa seperti itu juga," tegasnya.
"Misalnya tidak diukur pakai buret bisa jadi kompresi mesin ketinggian," jelasnya lagi.
"Untuk harian kompresi mesin tinggi ini rawan overheat kalau tidak diperhatikan sistem pendinginan dan bahan bakar yang dipakai," wanti Agus.
Bahkan, kalau salah mengukur piston yang jenong juga bisa bertabrakan dengan klep ketika mesin bekerja yang sebabkan mesin jebol.
"Makanya sebelum upgrade mesin termasuk menaikkan kompresi kita harus tahu terlebih dahulu kebutuhannya apa," tutupnya.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR