Menanggapi perilaku pengendara di video tersebut, Sony Susmana selaku Training Director di Safety Defensive Consultant Indonesia menyebut, aksi pengendara dengan knalpot trompet tidak layak untuk ditiru.
"Aktivitas dari komunitas atau perkumpulan itu harusnya yang aman, sehat dan bermanfaat. Kalau yang di video ini saya bingung apakah ini sebuah tradisi di daerah dengan event tertentu? Atau untuk memperingati apa?" ujarnya saat dihubungi GridOto.com, Kamis (27/5/2021).
Dari sisi keselamatan, Sony berujar jika hal tersebut bisa berdampak buruk bagi kondisi motor.
"Tidak sepantasnya sebuah kendaraan digunakan untuk hal-hal di luar fungsi yang tidak bermanfaat. Justru yang ada akan timbul efek jelek dari mesinnya ketika digunakan secara normal nantinya," sebutnya.
Baca Juga: Gagal Ngegas Balapan Liar, 26 Motor dan Satu Mobil Diciduk Polisi di Pinrang
Selain itu, aksi geber-geber motor berknalpot trompet ini juga bisa membahayakan kesehatan orang di sekitarnya.
"Dari sisi kesehatan juga gak ada manfaat untuk tubuh, karena knalpot mengeluarkan gas karbon monoksida yang tidak baik jika terhirup. Bahkan bisa menyebabkan sesak napas sampai kanker," kata Sony.
"Selain tidak ada nilai kebaikan buat sesama karena suaranya yang bising. Tindakan ini juga buang-buang bahan bakar," sambungnya.
Sony menambahkan, kepolisian harus menertibkan pengendara berknalpot bising seperti yang ada dalam video viral tersebut.
Baca Juga: Ini Kelebihan yang Hanya Dimiliki Header Knalpot Berbahan Stainless
"Selama itu melanggar aturan lalu lintas, harusnya sih bisa ditertibkan dan ditindak kepolisian," tutupnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR