Selain itu, perusahaan asal Australia tersebut juga mengklaim densitas tenaga baterai (Power Density) Aluminum-ion buatan mereka mencapai 7.000 W/kg.
Sementara baterai Lithium-ion hanya mencapai densitas tenaga spesifik sekitar 340 W/kg.
Baca Juga: Bekerja Pada Baterai Solid-State, Audi Akan Siapkan Hypercar
Hal tersebut berarti baterai Aluminum-ion memiliki kapasitas penyaluran tenaga yang lebih besar dari Lithium-ion.
Meski unggul dalam densitas tenaga, densitas energi baterai GMG masih disekitar 150-160 Wh/kg, kalah dari Lithium-ion yang mencapai 260 Wh/kg.
GMG menargetkan prototipe komersil baterai Aluminum-ion berbentuk koin pada akhir 2021 dan berbentuk pouch pada tahun 2022.
Apakah di masa depan ada mobil listrik yang menggunakan baterai Aluminum-ion? Kita pantau terus perkembangan baterai ini.
Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR