Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Teknologi Mobil Listrik

Mengenal Baterai Solid-State, Teknologi Mobil Listrik Masa Depan

Rayhansyah Haikal Wishnumurti - Rabu, 19 Mei 2021 | 07:00 WIB
Diagram baterai Estrema Fulminea
Automobili Estrema
Diagram baterai Estrema Fulminea

GridOto.com - Hypercar Estrema Fulminea diklaim memiliki teknologi mobil listrik masa depan terbaru yaitu baterai solid-state.

Secara istilah, baterai solid-state adalah baterai mobil listrik yang berisikan kimia baterai yang berbentuk padat.

Selain Automobili Estrema, baterai solid-state sudah menjadi fokus pengembangan pabrikan otomotif besar seperti Audi, Toyota, dan Hyundai.

Tujuan utama dari pengembangan baterai solid-state tersebut adalah mewujudkan mobil listrik dengan jarak tempuh dan lifespan yang lebih baik.

Baterai solid-state dan baterai Lithium-ion pada mobil listrik masa kini menggunakan komponen kimia Lithium.

Platform MEB yang dibuat dan digunakan oleh Volkswagen
Platform MEB yang dibuat dan digunakan oleh Volkswagen

Baca Juga: Ini Perbedaan Baterai Ultium Cadillac Lyriq Dengan GMC Hummer EV

Nah perbedaannya terletak pada penyusunnya, yang mana baterai solid-state tersusun dari katoda Lithium keramik, elektrolit padat, dan pemisah padat.

Pada sisi anoda, baterai solid-state dapat memiliki anoda padat Lithium metal atau komposit kimia anoda padat lain.

Sementara Lithium-ion konvensional menggunakan elektrolit cair atau gel dan memiliki pemisah berbentuk membran.

Samsung, salah satu pengembang baterai solid-state untuk mobil listrik, mengklaim baterai solid-state mendukung densitas energi yang lebih besar.

Sehingga kapasitas baterai mobil listrik di masa depan bisa dibuat lebih besar dari mobil listrik terkini demi jarak tempuh yang lebih jauh.

Ilustrasi baterai mobil listrik
BMW
Ilustrasi baterai mobil listrik

Baca Juga: Ingin Susul Tesla, VW Siap Bangun Enam Pabrik Baterai Mobil Listrik Baru di Eropa

Tak hanya itu, baterai pengembangan Samsung juga diklaim memiliki ketahanan sebanyak lebih dari 1.000 kali siklus pengecasan.

Namun, baterai solid-state memiliki satu masalah utama yaitu tumbuhnya kristal dendrit yang terjadi saat pengecasan.

Samsung memiliki solusi dengan menggunakan lapisan komposit silver-carbon (Ag-C), sedangkan Harvard menggunakan elektrolit tambahan yang tahan kristal dendrit.

Apakah di masa depan nanti ada mobil listrik di Indonesia yang menggunakan baterai solid-state? Kita perlu tunggu nanti.

Editor : Trybowo Laksono

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Ban Mobil Bocor Samping Sudah Enggak Bisa Ditambal, Ini Alasannya

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa