Samsung, salah satu pengembang baterai solid-state untuk mobil listrik, mengklaim baterai solid-state mendukung densitas energi yang lebih besar.
Sehingga kapasitas baterai mobil listrik di masa depan bisa dibuat lebih besar dari mobil listrik terkini demi jarak tempuh yang lebih jauh.
Baca Juga: Ingin Susul Tesla, VW Siap Bangun Enam Pabrik Baterai Mobil Listrik Baru di Eropa
Tak hanya itu, baterai pengembangan Samsung juga diklaim memiliki ketahanan sebanyak lebih dari 1.000 kali siklus pengecasan.
Namun, baterai solid-state memiliki satu masalah utama yaitu tumbuhnya kristal dendrit yang terjadi saat pengecasan.
Samsung memiliki solusi dengan menggunakan lapisan komposit silver-carbon (Ag-C), sedangkan Harvard menggunakan elektrolit tambahan yang tahan kristal dendrit.
Apakah di masa depan nanti ada mobil listrik di Indonesia yang menggunakan baterai solid-state? Kita perlu tunggu nanti.
Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR