GridOto.com - Ada-ada saja trik para pemudik untuk menerobos penyekatan dalam larangan mudik Lebaran 2021. Seperti terjadi di Sumatera Utara baru-baru ini.
Melansir Ntmcpolri.info, Kepala Pos Jaga Penyekatan Meranti, Ipda Wanter Simanungkalit mengatakan, sebuah bus kedapatan menyamar jadi kendaraan logistik.
“Ini modus baru untuk mengelabui petugas di pos penyekatan," kata dia dikutip dari Ntmcpolri.info, Minggu (9/5/2021) malam.
Kejadian tersebut terjadi di Jalan Lintas Sumatera di wilayah Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Baca Juga: Ada Larangan Mudik, Jumlah Kendaraan Melintas Tol Cipali Turun 66 Persen H-4 Lebaran
Modusnya, mereka menyematkan tulisan 'Bus Khusus Paket' di kaca depan.
Namun saat diberhentikan dan diperiksa petugas, bukannya paket yang ditemukan.
Melainkan penumpang yang disinyalir sebagai pemudik.
"Saat diperiksa tidak ada paket melainkan penumpang. Jadi langsung kita suruh putar balik,” terang dia.
Baca Juga: Larangan Mudik Lebaran 2021 Diberlakukan, Volume Kendaraan di Jalan Tol Balmera Turun Belasan Persen
Ipda Wanter menceritakan, pihaknya kerap menemui pemudik yang berupaya melewati pos penyekatan dengan berbagai modus.
Ada yang memakai atribut aparat, alasan mengantar orang sakit, hingga urusan pekerjaan tanpa disertai dokumen surat tugas dan keterangan bebas Covid-19.
Biasanya mereka memilih berkendaraan saat malam hari.
“Kebanyakan kendaraan diputar balik pada malam hari. Karena banyak pemudik yang memilih jalan malam. Kalau hari ini sudah kita putar balik 29 kendaraan,” tambahnya.
Baca Juga: Masih Pada Nekat Mudik, Polres Bekasi Putarbalikan 8.000 Lebih Kendaraan
Mayoritas kendaraan yang diputar balik berasal dari luar daerah ditandai dengan pelat nomor kendaraan luar Sumut.
Seperti Riau, Padang hingga pulau Jawa.
Ipda Wanter menambahkan setiap kendaraan yang hendak melintas, petugas gabungan meminta pengendara memperlihatkan identitas diri, surat kendaraan bermotor, dan surat jalan.
Waduh, ada-ada saja ya sob akal para pemudik yang nekat ini.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Ntmcpolri.info |
KOMENTAR