Ia menambahkan, para camat, kepala desa hingga ketua RT dan RW juga harus meningkatan pengawasan kepada warganya yang mudik lebih awal.
"Tentu ada kekhawatiran kedatangan pemudik yang masuk ke Tegal sebelum tanggal 6 Mei 2021. Kami sudah punya banyak pengalaman soal kedatangan warga dari luar daerah yang akhirnya menulari anggota keluarganya dan menciptakan klaster baru," jelas Umi.
Guna mengantisipasi hal tersebut, Umi memerintahkan camat dan kepala desa bersama Dinas Kesehatan untuk melakukan rapid test antigen di Puskesmas.
Tidak hanya itu, mereka juga diharuskan menyediakan tempat karantina mandiri.
Sementara itu, Kapolres Tegal, AKBP Muhammad Iqbal Simatupang menyebutkan, sepinya arus pemudik di jalan tol Pejagan-Pemalang disebabkan karena larangan mudik Lebaran 2021 yang sudah disosialisasikan terlebih dahulu.
Petugas kepolisian bersama TNI dan pemerintah daerah juga sudah menyiapkan sejumlah posko pengamanan guna mengantisipasi adanya pemudik selama larangan mudik diberlakukan.
Sejumlah petugas gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan (Dishub), Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Kesehatan dan PMI akan ditempat pada setiap posko yang tersebar di wilayah Tegal.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Larangan Mudik Berlaku, Ruas Tol Pejagan-Pemalang Terpantau Lengang.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Tribunjateng.com |
KOMENTAR