3. Kapasitas mesin bisa kompak, sehingga bobot total lebih ringan dari seharusnya.
4. Tekanan turbo standar masih bisa ditingkatkan lagi (modifikasi) untuk mendapat tenaga lebih, meski hal ini mengurangi daya tahan.
Baca Juga: Toyota Raize GR Sport TSS Bisa Atur Kecepatan dan Jarak Aman Sendiri
Minus:
1. Pada beberapa mobil, membutuhkan oli berkualitas tinggi yang relatif mahal.
2. Kerap ada jeda (lag) di putaran rendah yang membuat karakter mesin kurang natural.
3. Di beberapa mobil Anda harus menunggu idle sekitar 1 menit sebelum mematikan mesin untuk menjaga keawetan turbo.
4. Jika tekanan ditingkatkan terlalu besar (modifikasi), mesin makin rentan jebol.
Buat informasi, turbo diciptakan pada 1909 oleh Dr. Alfred J. Buchi, chief engineer dari Sulzer Brothers Engineering Department di Swiss.
Baca Juga: Gampang, Begini Cara Koneksi Bluetooth Toyota Raize ke Smartphone
Ketika itu ia membuat turbo di unit diesel, tapi tak mendapat tanggapan positif dari perusahaan mobil maupun ilmuwan lain.
Setelah kerap digunakan di pesawat terbang, turbo masuk ke kendaraan penumpang pertama kali di 1962.
Ada 2 mobil Amerika yang memakainya saat itu – Chevrolet Corvair Monza dan Oldsmobile Jetfire.
Namun, karena daya tahannya buruk, mereka tak diterima pasar.
Zaman keemasan turbo dimulai pada 1978, ketika Mercedes-Benz sukses membuat tipe 300 SD dan di 1981 VW Golf turbodiesel mengikutinya.
Sejak itu turbo kerap dipakai kendaraan penumpang.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR