GridOto.com - Adanya larangan mudik yang bikin pengguna mobil dan motor sedikit ragu untuk pulang kampung enggak berlaku buat Darso (50) asal Banyumas ini.
Darso bersama keluarganya justru colong start mudik dari Jakarta ke Banyumas menggunakan bajaj roda tiga yang bukan merek motor ini.
Kendaraan yang berukuran sempit itu terlihat sesak diisi Darso dan tiga orang anggota keluarganya.
Belum lagi terlihat barang bawaan yang terikat di bagian atap bajaj tersebut sehingga dipastikan larinya enggak akan lebih dari 60 km/jam.
Aksi Darso ini ketahuan di titik penyekatan Kedungwaringin, Bekasi, dan langsung dihentikan oleh anggota kepolisian.
Mereka dihentikan aparat Kepolsian Polres Metro Bekasi bersama Dinas Perhubungan dan Satpol PP Kabupaten Bekasi yang tengah melakukan operasi pengetatan larangan mudik.
Petugas menghampirinya dan menanyakan kelengkapan surat hasil swab antigen.
Mereka tidak memilikinya, sehingga diminta turun untuk menuju posko melakukan swab antigen gratis.
"Enggak punya pak, ya udah enggak apa-apa kita tes semua," ujar Darso.
Lalu, Darso sekeluarga menjalani swab antigen. Dia dan keluarganya tampak tegang saat hidung dicolek oleh petugas kesehatan.
Selesai itu, mereka diminta untuk menunggu hasilnya. Setelah sekira 15 menit hasil tes pun keluar dan mereka dinyatakan non reaktif.
Mereka dipersilakan kembali melanjutkan perjalanannya. Akan tetapi mereka diimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan melakukan isolasi mandiri selama lima hari ketika sampai di kampung halamannya.
Kepada awak media, Darso menuturkan, pihaknya sudah mengetahui mengenai aturan larangan mudik. Oleh karena itu, dia sekeluarga memilih untuk melakukan perjalanan mudik lebih awal.
"Ya saya tahu larangan mudik, tapi kan kalau sebelum tanggal 6-17 Mei itu masih boleh. Makanya pergi sekarang," tutur dia.
Darso mengaku tak khawatir kedatangannya ke kampung halaman akan menyebarkan virus corona.
Pasalnya, selama perjalanan dan di kampung halamannya akan terus menerapkan protokol kesehatan.
"Insya Allah enggak, sehat kita semua. Tadi buktinya sudah dites hasilnya negatif kan. Kita kan pakai masker selalu dan cuci tangan," ucapnya.
Darso bersama keluarga akan berada di kampung halamannya cukup lama. Mereka akan kembali setelah sudah diperbolehkan oleh pemerintah.
Baca Juga: Jadi Rute Favorit Pemudik, Kabupaten Garut Siapkan Penyekatan, Ada 8 Jalan Tikus yang Dijaga Ketat
"Pulangnya nanti kalau sudah enggak ada aturannya, kemungkinannya diatas tanggal 17 Mei," ucap Darso.
Kapolres Metro Bekasi, Kombes Hendra Gunawan mengatakan, pihaknya gencar melakukan pengetatan sebelum diberlakukannya larangan mudik pada 6-17 Mei 2021.
Pengetatan dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan kesehatan bagi pemudik yang hendak ke kampung halamannya.
"Kita sebenarnya mengimbau agar jangan melakukan mudik, jika tetap memaksakan mudik kami arahkan untuk menjalani swab antigen."
"Kalau hasilnya reaktif, kami pulangkan untuk melakukan pengecekan serta perawatan lebih lanjut,"kata Hendra.
Hendra mengatakan, selama operasi pengetatan sebelum peniadaan mudik 6-17 Mei 2021, pihaknya telah melakukan swab antigen terhadap lebih dari 500 pemudik.
Dari jumlah itu, sebanyak dua pemudik dinyatakan reaktif sehingga diminta untuk kembali pulang ke rumah.
"Kami terus melakukan pengetatan, jangan sampai mereka yang memaksa mudik lebih awal dalam keadaan sakit. Kita tes kesehatannya dan imbau terus mematuhi prokes," ucapnya.
Akan tetapi, kata Hendra, pada 6-17 Mei 2021 semua akses keluar wilayah Kabupaten Bekasi akan ditutup. Tidak boleh ada yang melintasinya, kecuali sejumlah hal yang dikecualikan.
"Mulai dari 6-17 Mei dan kita lakukan penyekatan total di tanggal tersebut," kata Hendra Gunawan.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Curi Start Mudik, Sekeluarga Mudik ke Banyumas Naik Bajaj Dihentikan di Jalur Pantura Bekasi
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Warta Kota |
KOMENTAR