GridOto.com - Berkendara saat puasa memang memiliki tantangan tersendiri, selain harus menahan lapar dan dahaga, pengendara juga kerap dihampiri rasa kantuk.
Biasanya kantuk disebabkan siklus tidur yang berubah, karena harus bangun lebih pagi untuk santap sahur selama bulan Ramadhan.
Untuk itu, pengendara dianjurkan tidur lebih awal saat puasa agar aktivitas berkendara keesokan harinya tidak dihantui kantuk yang berlebih.
"Tidur jangan terlalu malam, agak lebih diawalkan kalau bisa. Walaupun menurut saya tidur yang baik itu bukan soal berapa lamanya tapi kualitasnya," kata dr Aviandy Sukarto yang membuka praktik di Klinik dr Sukarto Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
Baca Juga: Menjemur Kendaraan di Terik Matahari Bisa Membunuh Virus Corona? Begini Penjelasan Dokter
"Namun, usahakan tidur yang cukup, yakni mulai empat sampai delapan jam. Jadi di bawah jam 12 malam sebaiknya sudah tidur dan bangun jam empat pagi untuk sahur," sambung dokter pecinta Harley-Davidson kepada GridOto.com belum lama ini.
Selain memerhatikan pola tidur yang cukup, dokter yang akrab dipangil Kang Dondy ini menyarankan untuk memerhatikan asupan air putih.
"Karena tubuh sebagian besar terdiri dari cairan, maka saat puasa perlu disikapi dengan baik supaya tidak mudah dehidrasi, mengingat sekitar 12 jam tidak mendapat input cairan," ujarnya.
Ia menganjurkan, pada saat buka puasa hingga sahur, cairan yang harus masuk ke tubuh paling tidak sekitar 2 sampai 2,5 liter air putih.
Baca Juga: Ingin Bugar Meski Berkendara saat Puasa? Ini Anjuran Pola Makan Menurut Dokter
"Jadi air yang masuk ke tubuh harus tercukupi, bisa diatur pola minum air putih mulai segelas saat berbuka puasa, segelas setelah salat magrib, segelas sebelum salat isya dan tarawih, kemudian setelah salat tarawih, dan cukupkan pada saat sahur," terang Dondy.
Selain itu, agar berkendara tetap bugar saat puasa disarankan mengonsumsi makanan yang mengandung protein.
"Cukupkan protein, bisa dari hewani maupun nabati, seperti bebek, ayam, ikan, tempe. Makanan mengandung serat juga jangan lupa seperti buah dan sayuran," pungkasnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR