GridOto.com - Pemerintah memastikan untuk menunda penerapan regulasi standar emisi Euro 4 untuk kendaraan bermesin diesel hingga April tahun 2022.
Padahal rencana awal pemerintah mulai menerapkan standar emisi Euro 4 pada April 2021, tertuang melalui surat yang diterbitkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan No S 786/MENLHK-PPKL/SET/PKL.3/5/2020 tertanggal 20 Mei 2020.
Di satu sisi, penundaan pelaksanaan regulasi ini jadi kesempatan bagi para pabrikan mobil untuk lebih bisa menyesuaikan produknya.
Meski begitu, General Manager Product Develoment PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Tonton Eko, mengatakan implementasi standar emisi Euro 4 kendaraan diesel berpotensi ada hambatan.
"Kami sebagai partner customer Isuzu sangat memahami hal itu, memang kami bagi 5 isu karena Euro 4 tidak mudah untuk mereka (pengusaha)," ujar Tonton dalam diskusi virtual, Rabu (28/04/2021).
Menurut Tonton isu pertama adalah bahan bakar.
Dibanding standar emisi Euro 2, otomatis kendaraan bertandar emisi Euro 4 membutuhkan spesifikasi bahan bakar yang lebih tinggi.
"Engine memang dirancang spesifikasi Euro 4, tetapi bila menggunakan bahan bakar yang spesifikasi di bawah itu akan timbul kerusakan, itu akan membuat biaya perawatan di customer meningkat," katanya.
Kemudian isu kedua yakni dengan adanya perubahan bahan bakar maka biaya logistik akan meningkat, hal tersebut menjadi beban untuk pengusaha transporter.
Baca Juga: Penerapan Standar Euro 4 Untuk Kendaraan Diesel Ditunda Tahun Depan, Kemenperin Ungkap alasannya
"Menurut riset kami bahwa 30 persen dari biaya operasional kendaraan adalah di bahan bakar itu sendiri, solusinya yang kami tekankan di mesin kami itu irit bahan bakar, awet dan tahan lama. Ini diharapkan bisa meringankan biaya operasionalnya," terang Tonton.
Isu ketiga customer belum siap untuk regenerasi unit kendaraan niaganya, mereka beranggapan bahwa dengan aturan ini harus mengganti unit lama ke unit baru yang sudah standar emisi Euro 4.
"Padahal aturan ini mengatur terkait produksi, di mulai April 2022 itu kami sudah tidak boleh lagi memproduksi kendaraan dengan emisi di bawah Euro 4. Sebenernya (unit lama) masih bisa digunakan, tidak ada masalah," ucapnya.
Lebih lanjut isu keempat soal ketersediaan bahan bakar, ia berharap setelah penerapan regulasi tersebut di pelosok daerah tersedia bahan bakar yang support untuk Euro 4.
"Kendaraan kami digunakan untuk pembangunan di seluruh daerah di Indonesia, ini menjadi isu besar buat customer kita bila bahan bakarnya tidak tersedia," harapnya.
Terakhir, layanan aftersales menurutnya dengan teknologi Commonrail yang bakal digunakan saat implementasi regulasi Euro 4 pada April 2022 mendatang, Isuzu sudah menyiapkan mekanik yang bisa menangani kendaraan Euro 4.
"Mekanik kami bisa maintenance kendaraan-kendaraan customer yang sudah Euro 4, lalu kami punya 2.403 partshop artinya jangkauan untuk sparepart untuk seluruh indonesia akan semakin baik," pungkasnya.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR