Sedangkan rute Jakarta yang biasanya setor Rp 1 juta, kini menurun drastis menjadi Rp 400 ribu.
Alhasil perusahaan otobus mau tidak mau melakukan efisiensi berupa pengurangan armada yang beroperasi.
"Rute Jakarta yang dulu ada 20-an armada sekarang cuma 2 unit yang jalan. Rute Yogyakarta cuma 5 unit dan Tawangmangu 6 unit," kata Joko.
Sejalan dengan pengurangan jumlah armada, kini beberapa karyawan juga banyak yang pindah pekerjaan.
Baca Juga: Kemenhub Awasi PO Bus Jelang Larangan Mudik Lebaran 2021, Cegah Lonjakan Tarif 'Liar'
"Awalnya jumlah karyawan ada 200-an orang tapi sekarang sisa 50 sampai 80-an orang. Banyak yang keluar," paparnya.
Artinya hampir 50 persen lebih karyawan yang sudah keluar dan memilih pekerjaan lain.
Ia menuturkan, beberapa karyawan ada yang memilih jadi pedagang, petani dan tukang bangunan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Larangan Mudik 2021, Nasib Perusahaan Otobus Makin Terpuruk, Masih Pertimbangkan Jalankan Armada
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | TribunSolo.com |
KOMENTAR