GridOto.com - Keberadaan jalan tol di Indonesia seperti urat nadi jalur transportasi.
Mulai dari mempersingkat waktu pengiriman logistik hingga sebagai jalur mudik.
Jalan tol di Indonesia yang dinikmati pemilik kendaraan saat ini punya perjalanan panjang, dimulai pada tahun 1978.
Hal tersebut ditandai dengan diresmikannya Tol Jagorawi sebagai tol pertama di Indonesia.
Jalan tol ini menghubungkan Jakarta, Bogor, dan Ciawi sepanjang 59 km.
Kemudian pada 1987 pihak swasta mulai ikut berpartisipasi dalam investasi jalan tol sebagai operator jalan tol dengan menandatangani perjanjian kuasa pengusahaan (PKP) dengan PT Jasa Marga.
Hasilnya, hingga 2007 sudah ada 553 km jalan tol dibangun dan beroperasi di Indonesia.
Baca Juga: Target Rampung di 2021, Anggaran Pembangunan Tol Cisumdawu Ditambah Rp 350 Miliar
Sepanjang 418 km dioperasikan PT Jasa Marga dan sisanya 135 Km dikelola oleh pihak swasta.
Sebenarnya ada program percepatan pembangunan jalan tol yang dicanangkan pemerintah pada 1995.
Tender digelar dengan rencana 19 ruas jalan tol dengan panjang 762 Km.
Namun apa mau dikata, krisis moneter yang menghantam Tanah Air di 1997 membuat program ini mati suri.
Lihat saja, dalam periode 1997-2001 hanya 13,3 km jalan tol yang dibangun.
Melihat hal tersebut pemerintah tak tinggal diam.
Sampai 2004, empat ruas jalan tol baru pun berdiri dengan panjang 41,8 km.
Baca Juga: Pembebasan Lahan Terus Dilakukan, Pintu Tol Yogyakarta-Solo di Klaten Akan Berlokasi di Daerah Ini
Setelah itu ada perombakan pemeran regulator jalan tol di Indonesia pada era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Melalui Undang-Undang No.38 tahun 2004 tentang Jalan, dibentuklah Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan diresmikan pada 2005 sebagai regulator yang sebelumnya dipegang oleh PT Jasa Marga.
Proyek yang sebelumnya mangkrak, kembali digenjot.
Sampai habis masa kepemimpinan dua periode SBY habis sudah ada 17 jalan tol yang dirampungkan.
Baca Juga: Sering Dicap Horor dan Angker, Begini Sejarah Pembangunan Tol Cipularang
Sebelum menutup masa kepemimpinannya, Presiden SBY sempat menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) No. 100/2014 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera.
Salah satunya adalah proyek pembangunan Tol Trans Sumatera yang dimulai sejak 2014.
Sebut saja ruas Tol Medan-Binjai, Tol Palembang-Simpang Indralaya, Tol Pekanbaru-Dumai, dan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar.
Pembangunan tersebut terus berlanjut pada kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Pria yang akrab disapa Jokowi tersebut malah menambah daftar pembangunan tol di Pulau Sumatera yang nantinya akan menghubungkan dari Lampung sampai Aceh.
Daftar yang sebelumnya hanya empat tol pun melonjak menjadi 24 ruas.
Tujuannya jelas, guna meningkatkan daya tarik investor di Pulau Sumatera.
Selain di Jawa dan Sumatera, Pulau Kalimantan pun akhirnya memiliki jalan tol pertamanya.
Padahal pembangunannya sudah dimulai sejak 2011 silam.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian menyebutkan, total panjang jalan tol yang sudah beroperasi di Indonesia mencapai 2.303,8 km hingga Oktober 2020.
Namun angka tersebut dirasa masih kurang.
Rencananya hingga 2024 atau berakhirnya masa kepemimpinan Joko Widodo, akan berdiri 4.817 km jalan tol di seluruh Indonesia.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | bpjt.pu.go.id,Binamarga.pu.go.id,kppip.go.id,peraturan.bpk.go.id |
KOMENTAR