Tak ketinggalan dibuatkan juga side cover kanan-kiri untuk merapikan tampilannya.
“Ini kalau gak ditutup kabelnya kelihatan ruwet banget,” sambung Aris yang bengkelnya ada di Jl. Rambutan No 54, Jati Mekar, Jati Asih, Bekasi.
Namun bagian yang cukup sulit adalah bagian buntutnya yang memakai sissy bar namun suspensi belakang tetap diperhatankan.
“Yang agak sulit ini membuat sepatbor belakang, karena biasanya kan suspensi belakang dibuat rigid. Kalau ini sepatbor sama sissy bar naik turun, jadi harus hitung toleransi amblasnya monosok biar sepatbor gak mentok rangka,” rinci Aris dari PKC.
Baca Juga: Street Cub Kece Berbasis Honda Astrea Grand, Project Rombak Motor Warisan
Menariknya sissy bar tersebut tak cuma pemanis, tapi juga ada fungsinya.
“Penambahan sissy bar di belakang tujuannya untuk ikat barang bawaan kalau jalan jauh. Semacam rack bagasi lah, tapi tetap ada unsur ‘nakal’nya,” sahutnya.
Beralih ke kaki-kaki, bisa dibilang masih standar tanpa ubahan karena memang konsepnya mengedepankan fungsi dan kenyamanan motor.
“Suspensi standar tetap saya pertahankan agar tetap nyaman. Biasanya orang di bagian belakang dibuat rigid. Kalau saya tetap pertahankan supaya tetap bisa dibawa jauh, gak bikin capek,” ceritanya kepada Otomotif.
Baca Juga: Detail Kaki Gambot, Street Cub Basis Honda Grand Ini Tampil Garang
Editor | : | Ivan Casagrande Momot |
Sumber | : | Otomotifnet.gridoto.com,Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR