"Walaupun almarhumah akhirnya dipanggil Allah lebih dulu sebelum keinginannya terwujud. Tapi ini yang jadi semangat saya sampai bisa menjadi Master Driver pada 2019," sambung Roro.
Wanita dengan background pendidikan Sarjana Pertanian ini, kini memegang bus Transjakarta yang belum tentu bisa dikemudikan sembarang orang.
"Tahun 2015 setelah enam bulan tes, saya diterima kembali di Transjakarta setelah sempat pindah haluan ke DAMRI. Waktu itu saya masih pegang single bus, dan 2016 baru saya kemudikan bus double decker," sebut Roro.
Namun sebagai driver bus wanita, Roro sempat mengalami pengalaman yang berkaitan dengan masalah gender.
Baca Juga: Ini Daftar Skutik yang Cocok Untuk Para Kartini Masa Kini, Pas Buat Kado Istri dan Ibu Juga Sob
"Untuk driver busway, mau pria atau perempuan itu perlakuannya setara saat bekerja. Terus pernah juga penumpang heran dan bertanya kenapa sopirnya kok cewek. Tapi akhirnya penumpang paham dan percaya dengan kemampuan menyetir saya," terangnya.
Roro menambahkan, di momen Hari Kartini ini perempuan Indonesia harus semangat dan makin percaya diri.
"Pengemudi Transjakarta kini persentasenya masih sekitar 30 persenan dibanding laki-laki. Namun sebagai wanita yang penuh perasaan dan lemah lembut, kami harus tetap profesional, mengutamakan kenyamanan dan keselamatan penumpang," paparnya.
"Lalu untuk wanita yang sedang berkarier di bidang apapun, harus bersyukur karena pekerjaan itu amanah dan harus disiplin serta iklas. Selain itu, wanita juga sebaiknya terus melakukan hal positif dan cepat mengambil keputusan dalam pekerjaan," tutup Roro.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR