Apalagi, Toyota adalah salah satu produsen otomotif multinasional yang berkomitmen untuk terus menambah investasinya di Indonesia, termasuk dalam pengembangan kendaraan listrik.
Di samping itu, Menperin juga mendorong pendekatan pilot project serupa dapat diterapkan di lima lokasi destinasi wisata super prioritas yang ditetapkan oleh pemerintah, yaitu Labuan Bajo – Nusa Tenggara Timur, Mandalika – Nusa Tenggara Barat, Danau Toba – Sumatera Utara, Likupang – Sulawesi Utara, dan Borobudur – Jawa Tengah.
"Langkah tersebut tentunya akan dapat mendukung target dari program Making Indonesia 4.0, dengan industri kendaraan bermotor nasional bisa menjadi pemain global dan ekspor hub kendaraan bermotor baik untuk kendaraan berbasis bahan bakar minyak (Internal Combustion Engine/ICE) atau kendaraan listrik (EV)," paparnya.
President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Susumu Matsuda, menyebut EV Smart Mobility merupakan sebuah proyek besar yang menjadi bagian penting dari perjalanan 50 tahun Toyota di Indonesia.
"Sebagai perusahaan mobilitas, kami harap EV Smart Mobility ini tidak hanya dapat menjadi contoh konkret dari solusi mobilitas Toyota untuk mendukung pemanfaatan teknologi elektrifikasi bagi masyarakat luas, tetapi juga sebagai bentuk realisasi dari komitmen Toyota untuk menghadirkan Mobility Happiness for All,” paparnya.
Guna memberikan pilihan lengkap bagi masyarakat, project EV Smart Mobility menyediakan tiga lineup kendaraan elektrifikasi Toyota dengan total 30 unit, yang terdiri dari 20 unit Toyota COMS (BEV), lima unit Toyota C+pod (BEV), dan lima unit Toyota Prius PHEV.
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, juga menyambut baik inisiatif Toyota dalam mengembangkan Smart EV Ecotourism di Nusa Dua, Bali.
"Ini sejalan dengan visi kami dalam menghadirkan Green Tourism. Semoga dengan hadirnya ecotourism ini dapat turut serta berkontribusi dalam upaya membangkitkan kembali pariwisata di Bali agar secara bertahap bisa kembali seperti sedia kala,” ungkapnya.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR