GridOto.com - Subaru XV yang beredar di Indonesia selama kurun waktu 2012-2014, semuanya dipasarkan dengan satu pilihan transmisi yakni otomatis CVT (Continuously Variable Transmission).
Menurut Virajayo, selau Owner bengkel spesialis Subaru BSS Motor, transmisi CVT Subaru XV sejatinya tangguh asalkan perawatannya benar dan rutin.
"Sebenarnya bandel ini matic-nya, tapi perawatannya harus lebih spesial. Anjurannya ganti oli matic tiap kelipatan 20.000 km," ucap pria yang akrab disapa Vira ini saat ditemui GridOto.com, Jumat (26/3/2021).
Vira menambahkan, oli transmisi CVT Subaru XV berstatus lifetime jika mengacu pada rekomendasi yang dikeluarkan pabrikan.
Baca Juga: Seken Keren: Biaya Servis Subaru XV Cukup Terjangkau, Berikut Panduan Perawatannya
Namun ia tetap menyarankan penggantian oli transmisi di kelipatan 20.000 km, karena beberapa waktu lalu banyak menemukan kasus CVT jebol yang diakibatkan pemilik tidak menggantinya.
"Kami banyak konsultasi sama bengkel spesialis matic yang sudah besar, punya nama, mereka bilang gak ada oli lifetime, meskipun pabrikan bilang lifetime, tapi tetap harus diganti," jelasnya.
Untuk penggantian oli transmisi CVT Subaru XV, pria pemilik Impreza ini mengatakan tidak bisa dilakukan dengan sembarangan.
Sebab, dalam mengganti oli transmisi CVT Subaru XV diperlukan trik khusus yang tidak banyak orang mengetahuinya.
Baca Juga: Seken Keren: Jangan Asal-asalan Ganti Oli Mesin Subaru XV, Ini Penjelasan Bengkel Spesialis
"Mengapa harus menggunakan cara demikian? Sebab, jika tuas transmisinya tidak dipindah-pindah maka oli matic tidak akan bisa masuk sepenuhnya," tutur Vira lagi.
"Nah, itu yang sering jadi masalah. Banyak bengkel yang enggak paham, mereka cuma asal buang oli lama kemudian isi yang baru. Kalau cuma isi begitu enggak akan bisa sampai full 6 liter, baru 4 liter pasti udah tumpah," imbuhnya.
Jika begitu, mobil akan terpaksa berjalan dengan oli transmisi yang kurang dari kapasitas sebenarnya.
"Efeknya mobilnya cuma diisi oli transmisi 4 liter, padahal kapasitasnya 6 liter. Dampaknya kalau dipakai enggak enak, perpindahannya enggak halus, menyendak-nyendak. Lama-kelamaan matic-nya jebol karena kan kurang pelumasan," jelasnya.
Vira menjelaskan, biaya perbaikan bisa menguras isi dompet si pemilik Subaru XV apabila transmisi CVT sudah jebol.
"Kalau sudah jebol, biasanya kami lihat dulu kerusakannya separah apa. Kalau mekanisnya rusak itu harus bongkar total. Kalau bongkar total biayanya cukup mahal, sekitar Rp 45-50 jutaan," ujarnya.
"Kalau enggak sampai rusak total, itu biasanya yang paling rusak bagian valve body-nya. Kalau ganti valve body-nya aja sekitar Rp 15-20 jutaan," tambahnya.
Selain cara penggantiannya yang berbeda dari mobil lain, Vira mengatakan jenis oli matic Subaru XV juga berbeda dari oli mobil merek lainnya.
Baca Juga: Seken Keren: Semua Spare Part Subaru XV Susah Didapat? Bengkel Spesialis Beri Jawaban Begini
"Subaru XV oli CVT-nya juga khusus, gak bisa pakai oli biasa. Dia harus pakai oli CVT Lineartronic, setahu saya merek yang punya spesifikasi tersebut hanya Idemitsu, Amsoil dan Fuchs," jelasnya.
"Kalau soal biayanya, original Subaru itu Rp 175 ribu per liter, kalau Fuchs Rp 225 ribu per liter, dan Amsoil Rp 300 ribu per liter," tutupnya.
BSS Motor: Jalan Sultan Hasanudin Km 40,8, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Telepon (021) 88391462
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR