GridOto.com - Belakangan ini razia knalpot racing atau tidak standar yang memiliki suara di atas ambang batas maksimal, sedang gencar dilakukan pihak Kepolisian di beberapa daerah, termasuk DKI Jakarta.
Sanksi penggunaa knalpot tidak standar atau sering disebut knalpot brong berupa penilangan hingga tindakan lain, seperti saran pencopotan maupun pemotongan langsung di tempat.
Bahkan ada video penindakan pengguna knalpot brong yang viral di media sosial, di antaranya dipaksa mendengarkaan knalpot motornya sendiri sambil digeber.
Menanggapi hal tersebut, Ferdinan, selaku Founder Community Fairing Independent (COFID) Tangerang merespons baik adanya razia knalpot brong.
Baca Juga: Razia Knalpot Brong Belakangan Ini Makin Ramai, Begini Tanggapan Komunitas
Mengingat saat ini banyak bikers yang ngebut menggunakan knalpot racing, sehingga suaranya mengganggu pengguna jalan lain.
"Apa yang dilakukan Kepolisian semoga bisa menyadarkan juga memberikan efek jera bagi para bikers yang ngebut-ngebutan ini," ujar Ferdinan kepada GridOto.com, Rabu (24/03/2021).
"Kami juga ada kritik atas penindakan yang dilakukan kepolisian, yaitu menggeber motor di telinga bikers seperti video yang viral pada beberapa waktu lalu di Lembang. Hal itu sangat disayangkan karena penindakan tersebut bisa mengakibatkan gangguan pendengaran di telinga bikers tersebut," sambungnya.
Oleh sebab itu, pihaknya juga menghimbau kepada anggota komunitas untuk mengembalikan knalpot racing ke standar mengingat maraknya razia knalpot racing belakangan ini.
"Kami sudah lakukan imbauan agar mengembalikan knalpot ke knalpot standar. Namun pilihan tersebut dikembalikan lagi kepada keputusan member itu sendiri, apakah akan kembali ke knalpot standar atau tetap menggunakan knalpot racing," terangnya.
Risikonya akan kena tilang ya, sob.
Hal yang sama juga diutarakan Bobby Manoppo, selaku Gubernur Yamaha Rider Federation Indonesia (YRFI).
"Untuk situasi saat ini, komunitas lebih bijak mengganti knalpot racing dengan knalpot standar dan ada sebagian juga yang meyiasatinya dengan memakai dB killer," ujar Bobby kepada GridOto.com, Rabu (24/03/2021).
Ia membeberkan mayoritas anggota komunitasnya kini sudah mengganti dari knalpot racing ke standar.
"Saya kira 80 persen sudah mengganti ke knalpot standar dan 20 persen masih menggunakan knalpot racing dengan dB killer," terang Bobby.
Baca Juga: Biar Enggak Lupa, Ingat Lagi Hukuman Pakai Knalpot Brong di Jalan
Ia menegaskan, mayoritas anggota komunitasnya yang knalpotnya diganti ke bawaan standar meliputi motor dipakai untuk harian.
"Tergantung cc, kalau 250 cc ke atas tidak dipakai harian, kalau di bawah 155 cc ke bawah itu rata-rata sudah standar karena mayoritas sudah motor harian," pungkasnya.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR