Baca Juga: Jelang MotoGP Qatar 2021, Valentino Rossi Blak-blakan Belum Merasa Tua dan Ingin Punya Dua Anak
Manajer Danilo Petrucci, Alberto Vergani, menyebut bahwa Lorenzo terkena sindrom pensiun.
Sindrom pensiun yang dimaksud Vergani adalah rasa bosan dan penyesalan meninggalkan balapan, sehingga ingin terus terlibat dan mencari perhatian.
"Jorge sedang menikmati relaksasi di Maladewa, aku melihat beberapa foto di media sosial. Tapi kupikir dia mulai bosan, dia sedang melalui sindrom pensiun dari balap motor," ungkap Vergani seperti dilansir GridOto.com dari Motosan.es.
Vergani-pun membandingkan Lorenzo dengan salah satu pembalap yang pernah ditanganinya dulu.
"Biar kujelaskan, Carlos Checa misalnya. Saat dia pensiun dia memilih refleksi dalam-dalam dan beberapa bulan setelahnya setiap aku mendengar sesuatu darinya, dia selalu gembira dan antusias dengan keputusannya," ungkap pria yang pernah jadi manajer Casey Stoner ini.
Baca Juga: Diskusi untuk Jadi Tim Satelit Ducati, Tim VR46 Disaingi Tim Gresini
Menurut Vergani, Lorenzo masih belum siap untuk pensiun.
"Jorge di sisi yang lain, terlihat bosan, karena dia pensiun saat usianya 30 tahunan," sambungnya.
"Itu seperti ketika kau berlibur, kau sudah 2-3 minggu jauh dari rumah, kau masih menikmati liburanmu. Tapi jika kau pergi setahun, kau akan bosan. Dan Lorenzo menurutku berada di posisi it," jelasnya.
Entah yang dimaksud Vergani sama atau tidak, dalam dunia psikologi sendiri ada yang namanya post power syndrome.
Post power syndrome ini dialami oleh banyak sekali orang di seluruh dunia usai kehilangan jabatan ataupun pensiun.
Biasanya orang yang mengalami post power syndrome ini punya rasa kecewa berlebihan, kebingungan, kesepian, ketidakyakinan atau keraguan, rasa khawatir, perasaan takut, putus asa, dan merasa hampa atau kosong.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Motosan.es |
KOMENTAR