Beberapa ubahan tentu tak jauh dari powertrain karena mengganti mesin kombusi internal jadi bertenaga listrik.
Slamet menjelaskan, pihaknya menggunakan konverter untuk menyambungkan kruk as pada transmisi, yang semula digunakan dengan motor bakar.
Lalu pada rangka motor ditambahkan plat besi sebagai dudukan motor listrik.
Tangki bensin dicabut dan digunakan sebagai tempat baterai 72 Volt/20 Ah.
Baca Juga: Dijual Satuan, Ternyata Ini Komponen Paling Mahal di Motor Listrik
Namun saat pengujian kemarin, baterai yang digunakan bertegangan 84 Volt dengan cut off 69 Volt sebagai batas bawah tegangan.
Hasilnya motor listrik e-Va mampu melibas berbagai medan baik turunan mapupun tanjakan.
Plt. Kepala Badan Litbang ESDM, Dadan Kusdiana yang menjajal e-Va mengatakan motor listrik hasil konversi ini cukup bertenaga.
Namun ada hal non-teknis yang perlu diperhatikan dalam penggarapannya yakni biaya.
"Perlu dicari cara agar harga suku cadang kendaraan dan baterai dapat lebih murah, sehingga dapat menekan biaya modifikasi," harap Dadan.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | esdm.go.id |
KOMENTAR