Kekurangannya mulai terlihat saat membahas akselerasi. Di parameter 0-100 km/jam, Baleno matik butuh 12,2 detik yang meskipun tidak lambat, tapi tetap kalah kencang dari rival-rivalnya.
Untuk gambaran, Yaris CVT butuh 11,2 detik, dan bahkan Jazz AT hanya perlu 10,1 detik.
Benar bahwa grafik tenaga yang luwes di putaran rendah-menengah membuatnya enak bergerak, tapi soal adu kencang, Baleno jelas bukan jagoannya.
Soal fitur, Baleno punya keyless entry, tombol start-stop, tilt+telescopic steering, AC climate control, dual airbags, setir kulit, dan Bluetooth telefoni.
Tapi itu semua termasuk biasa karena rival-rivalnya di varian terlengkap punya fasilitas lebih baik.
Yaris TRD Sportivo CVT 7 AB misalnya, punya airbags sampai 7 buah, kamera parkir, mode berkendara, atau Jazz RS AT yang punya paddle-shift manual mode dan cruise control.
Lalu soal desain, kami menganggap bentuk dasar bodi Baleno tidak seatraktif Yaris, Jazz, atau Mazda2.
Baleno yang diimpor utuh dari India ini cenderung datar, terutama garis bahu dan pintu bagasi yang minim aksen.
Kendati bumper depan sudah jauh lebih sporti dibanding pre-facelift, tapi tampilan keseluruhannya belum sedramatis rival-rivalnya.
Sehingga bisa kami simpulkan, Suzuki Baleno punya keunggulan di soal harga yang sangat kompetitif, konsumsi BBM yang sangat irit, dan akomodasi penumpang yang sangat lega.
Sementara kekurangannya adalah fitur yang biasa saja, akselerasi bukan yang paling kencang, dan model bodi yang tidak seatraktif lawan-lawannya.
Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR