Kendati demikian, pihak Hutama Karya tetap mengikuti arahan regulator dan memastikan pembangunan jalan tol Sibanceh telah mengiktui prosedur yang benar.
"Sebagai tindak lanjut, pihak Hutama Karya saat ini sedang melakukan survei bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bidang Sejaran dan Budaya Aceh untuk melakukan evaluasi terhadap penemuan ini," ucap Slamet.
Untuk lokasi pengerjaan konstruksi lain di sepanjang Seksi 6 Kuta Baro-Baitussalam dikabarkan tetap berjalan seperti biasa.
Secara terpisah, pihak Peusaba Aceh, selaku lembaga pemerhati sejarah menduga batu nisan kuno yang ditemukan pekerja proyek merupakan makam para raja dan ulama.
"Ini terlihat dari bekas galian yang menunjukkan bahwa makam di sana adalah makam raja-raja dan ulama besar Aceh era Kesultanan Aceh Darussalam," ujar Ketua Peusaba Aceh, Mawardi Usman.
Ia menjelaskan, kawasan situs sejarah Kajhu yang ada di Baitussalam merupakan salah satu wilayah khusus era Kesultanan Aceh Darussalam.
Baca Juga: Pembangunan Jalan Tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran Sebentar Lagi Selesai, Begini Kata Pengelola
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Serambinews.com |
KOMENTAR