Menurutnya, menggunakan klakson tidak pada tempatnya atau secara asal berpotensi menyulut konflik.
Jusri pun menyarankan untuk membunyikan klakson secara singkat.
"Saat membunyikan klakson dalam kondisi lampu lalu lintas sudah berubah menjadi hijau, kita pasti sering mendengar pengguna kendaraan langsung membunyikan klakson secara panjang dan berulang supaya pengendara di depan segera jalan," tuturnya.
Jika dinilai secara etika, menurut Jusri cara seperti itu dapat dikatakan tidak baik.
"Seharusnya dalam momen seperti itu hanya sedikit saja dibunyikan klaksonnya," sebut Jusri.
Contoh lain saat akan menyalip kendaraan. Cukup bunyikan klakson sekali atau dua kali dengan durasi pendek dan kedipkan lampu dim.
Lebih lanjut, saat menyalip kendaraan lain membunyikan klakson cukup sekali atau dua kali dengan durasi pendek yang ditambah dengan kedipan lampu dim.
Dengan begitu, pengemudi yang berada di depan akan paham bila kita ingin menyalip dan memberikan jalan.
Baca Juga: Street Manners: Cara Aman Mengemudi Saat Hujan, Perhatikan Hal Ini!
Selain itu, klakson juga bisa menjadi ucapan terima kasih antar pengendaea ketika sudah diberi jalan oleh pengemudi lainnya.
Kita pun juga dapat memberi peringatan pengguna jalan lain dengan membunyikan klakson saat melewati jalur yang berliku, atau jalan dengan jarak pandang terbatas.
"Bunyikan klakson agak panjang minimal sebanyak dua kali, biasanya kendaraan dari arah berlawanan akan membalas klakson untuk memberitahu bahwa mereka mendengar peringatan kita," tandas Jusri.
Ingat sob, jaga etika menggunakan klakson dengan baik dan benar ya.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR