Baca Juga: GridOto Award 2020: Alasan Kenapa Nissan Kicks e-POWER Menjadi Car of The Year
Berdasarkan data dari Nissan, pemilik Nissan Kicks e-POWER perlu merogoh kocek sekitar Rp 2,645 juta selama satu tahun untuk biaya servis dan sparepart.
Perlu dicatat, total tersebut merupakan biaya servis setelah 50 ribu km dan seterusnya saat pemilik sudah tidak mendapatkan gratis biaya jasa servis dan sparepart.
Untuk biaya PKB per tahun, nilainya adalah dua persen dari angka Nilai Jual Kendaraan Bermotor atau NJKB Nissan Kicks e-POWER dikalikan dengan koefisien bobot kendaraan, dalam hal ini minibus, yang tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2020.
Dilihat dari situs BPRD DKI Jakarta, Nissan Kicks e-POWER untuk tahun pembuatan 2021 memiliki NJKB sebesar Rp 319 juta, dan setelah dikalikan dengan bobot koefisien minibus yaitu 1,050, didapatkan angka 334,95 juta.
Baca Juga: GridOto Award 2020: Nissan Kicks e-POWER Menjadi Hybrid Terbaik
Dua persen dari 334,95 juta adalah 6,669 juta, yang artinya pemilik Nissan Kicks e-POWER harus membayar PKB sebesar 6,669 juta setahunnya.
Catatan, angka 2 persen merupakan nilai pajak untuk mobil pertama, sedangkan untuk mobil kedua dan seterusnya dikenakan pajak progresif sebesar 2,5 persen hingga 10 persen.
Terakhir adalah biaya bahan bakar, yang didapatkan dari konsumsi bahan bakar per 20 ribu kilometer dikalikan dengan harga bahan bakar per liter.
Berdasarkan pengetesan tim roda empat GridOto.com, Nissan Kicks e-POWER memiliki konsumsi bahan bakar dalam kota 21,1 km/l dan luar kota atau tol 18 km/l liter.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR