BYD sebenarnya perusahaan baterai yang salah satu lini bisnisnya di otomotif memproduksi mobil.
Seorang sumber di internal BYD yang sempat saya temui beberapa waktu lalu bahkan berani menyebut 90% baterai yang beredar di seluruh dunia, termasuk yang ada di smartphone, memakai teknologi milik BYD.
Saat raksasa otomotif dunia bergabung dengan raksasa baterai dunia, kita sudah bisa menebak kelanjutannya.
Saya masih belum bisa menyimpulkan kaitan antara Toyota-BYD dengan rencana Toyota memproduksi Toyota Avanza atau Toyota Kijang Innova.
Tapi yang jelas, secara teknologi dan sumber daya hal tersebut bukanlah hal sulit diwujudkan.
Lantas apakah Avanza dan Kijang Innova nanti akan jadi mobil bermesin full listrik?
Menyimak perjalanan Toyota di Indonesia kok kemungkinan itu kecil. Toyota terkenal moderat meluncurkan produknya ke pasar lokal.
Bisa jadi Toyota Avanza dan Toyota Kijang Innova nanti akan memakai mesin hybrid.
Baca Juga: Sesama Mobil Listrik Hybrid, Lebih Murah Biaya Servis Nissan Kicks Atau Corolla Cross Hybrid?
Jikapun ada dan berniat membuat gebrakan, varian bermesin full listrik hanya ada di Toyota Kijang innova.
Harganya sudah tentu tak akan beranjak jauh dari saat ini. Mungkin saja bisa sama atau naik sedikit berkat insentif di regulasi pajak emisi baru nanti.
Rencana Toyota pasti akan menggiurkan konsumennya.
Saya membayangkan nanti konsumen akan dibuat bingung memilih Avanza dan Innova. Pilih bermesin konvensional ataukah versi bermesin listrik/hybrid.
Bakalan seru! ***
*Penulis adalah wartawan otomotif sejak tahun 2000 di beberapa media grup Kompas Gramedia, seperti tabloid OTOMOTIF, majalah Otosport, majalah Auto Bild Indonesia dan saat ini bergabung di GridOto.com.
Editor | : | Bimo Aribowo |
KOMENTAR